Sunan Drajat mempunyai nama lain yaitu Raden Qosim atau Raden syarifuddin merupakan salah satu wali songo penyebar Islam di pulu Jawa, Beliau merupakan seorang putra dari pasangan Raden Rahmat (Sunan Ampel) dengan Nyai Ageng Manila pada tahun 1470 M di daerah Ampeldenta dan wafat pada tahun 1522M yang kemudian di makamkan di Desa DrajatÂ
Sunan Drajat dikenal mempunyai akhlak yang berbudi luhur dan jiwa sosial yang tinggi tercermin pada saat menyebarkan agama di daerah Paciran. Penyebutan Sunan Drajat di berikan saat Beliau memulai dakwah di Desa Drajat, Paciran, Lamongan.
Sampai saat ini masih banyak peziarah yang datang ke makam Beliau untuk berziarah dan ngalap barokah, para pengunjung atau peziarah juga dipermudah karena tidak jauh dari komplek makam terdapat sebuah museum kecil yang berisikan tentang sejarah berdakwahnya Sunan Drajat di Desa Drajat, Paciran Lamongan.
Pada sekitaran makam juga terdapat banyak makam masyarakat terdahulu yang mana pada batu nisannya bahkan sudah tidak terlihat namamya. Selain itu tidak jauh dari komplek makam Sunan Drajat terdapat makam Mbah Mayang Madu yang mana Beliau merupakan mertua dari Sunan Drajat dan penyebar Islam di daerah Lamongan yang mana makam Mbah Mayang Madu bernuansa campuran budaya tionghoa dan Islam.Â
Tingkat kebersihan dan pemeliharaan pada makam Sunan Drajat ini sangat terpelihara, terbukti pada penutup batu nisan Sunan Drajat yang sering diganti dan ruangannya berbau wangi. kenyamanan para peziarah juga sangat diperhatikan, selain itu pada makam sudah disediakan buku tahlil dan yasin untuk mempermudah para peziarah untuk berdoa.Â
Pengelolaan dan dukungan juga disalurkan pada makam Sunan Drajat ini melalui cagarbudaya setempat untuk memabntu pemeliharan dan perawatan sekitan makam.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H