Mohon tunggu...
Nurissyarifah Chalid
Nurissyarifah Chalid Mohon Tunggu...

"Saya tak pernah temukan hal yg mustahil Tuhan lakukan, saya cukup meyakini bahwa yg Tuhan tentukan untuk saya tak akan melebihi waktu saya"

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Putus Asa itu Menakutkan!

9 November 2014   23:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:14 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita mempunyai masalah dalam hidup, sedang masalah itu dirasa sangat berat dan kita tidak menemukan jalan keluar dari masalah itu. Mungkin sebagian dari kita memilih jalan untuk mengakhiri hidup. Menurut saya, bunuh diri itu bukan pilihan namun sesuatu mengerikan yang kita lakukan dan kita memutuskan dengan keadaan amat tertekan. Dihadapkan pada kondisi yang tidak memungkinkan akal sehat berfungsi dengan baik. Orang yang akan melakukan bunuh diri merasa bahwa dengan bunuh diri masalah yang akan ia hadapi akan selesai, justru malah sebaliknya.

Di Indonesia banyak kasus bunuh diri, tidak banyak yang gagal dan tidak sedikit pula yang berhasil melakukanya. Usaha bunuh diri belakang ini dilakukan oleh comedian terkenal Tessy. Dikabarkan ia menoba melakukan bunuh diri karena dampak langsung pemakaian narkoba. Apa yang ada dibenak Tessy saat itu? Mungkin ia mengalami tekanan fisik, psikologis dan social. Orang dengan ketergantungan dengan zat-zat adiktif seperti narkoba memang memilki resiko bunuh diri yang tinggi. dimana angka bunuh diri pada remaja dan anak-anak di Amerika Srikat meningkat secara dramatis. Sebanyak 3000 remaja berusia 15 hingga 19 tahun diyakini melakukan tindakan bunuh diri setiap tahunnya (Davison, dkk., 2010).

Motif tindakan bunuh diri sangat beragam seperti, pembalasan yang dilakukan karena merasa bersalah pada orang lain, menyesali perbuatan dimasa lalu, ancaman dari orang lain, tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, ancaman kegagalan dalam pendidikan, upaya menghilagkan perasaanyang tidakdapat diterima, cinta yang ditolak dan bahkan keinginan untuk reingkarnasi dan bertemu dengan kekasih yang sudah meninggal dunia. Ekspektasi yang tinggi dan tidak sesuai dengan kemampuan seorang individu akan mengakibatkan tekanan emosional, mungkin depresi dan akhirnya melakukan tindakan bunuh diri.

Jika ditarik kesimpulan dari macam-macam motif tindakan bunuh diri diatas, sebenarnya yang menjadi permasalahan adalah ‘putus asa’. Putus asa menjadi factor yang paling menakutkan dari sekian penyakit mematikan didunia sekalipun. Banyak peneliti mengasilkan korelasi antara bunuh diri dengan keputusasaan. Putus asa menjadi predictor bunuh diri yang mengalahkan depresi (Beck, dkk., 1986).

Putus asa menurut saya, memang menjadi pembunuh utama manusia. Seseorang dengan tekanan psikologis yang kuat beresiko mengalami perasaan putus asa yang tinggi. ketika merasa putus asa, maka ia manusia akan berhenti mencari sesuatu yang berarti. Seburuk apapun kondisi yang kita alami, kita wajib bertahan dan mencari solusi/pemecahan masalah yang kita hadapi. Tuhan telah menghujani kita nikmat yang tidak pernah bisa kita hitung banyaknya, agar manusianya bekerja, berusaha, berfikir dan mengingat-Nya. Percaya bahwa setiap masalah mempunyai jalan keluar dan keberserahan kita kepada Tuhan akan menjauhkan diri dariperasaan putus asa. Putus asa, akan membuat manusia melakukan sesuatu diluar nalar normal manusia. Ia bisa melakukan sesuatu yang nekat, membahyakan dirinya dan orang lain.

Wah, begitu bahayanya putus asa! Memang, seberat dan sebesar apapun masalah yang kita miliki hingga membuat kita benar-benar kosong, hampa dan tidak dapat berbuat sesuatu, dengan percaya Tuhan, percaya kemampuan diri, dan orang-orang yang peduli terhadap kita-lah yang membuat hidup it uterus berarti. Dengan Semua hal berharga yang kita punya, pantaskah kita membunuh diri kita? “Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akn mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah). Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. ar-Rahman 33-34).

Semoga bermanfaat :)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun