Mohon tunggu...
Nuris Shobah
Nuris Shobah Mohon Tunggu... -

Nama saya Nuris Shobah. Saya anak ke-3 dari 4 bersaudara. Pendidikan terakhir saya di SMAS Al-Yasini kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pembeda Antara Manusia Dilihat dari Segi Gender

12 November 2014   13:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:00 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Yang membedakan antar alaki-laki dan perempuan adalah jenis kelamin. Jenis kelamin merupakan pembeda secara biologis antara laki-laki dan perempuan, dan jenis kelamin merupakan ciri seksual primer yang membedakan antara laki-laki dan perempuan. Sedangkan ciri seksual sekundernya ialah perbedaan fisik yang tidak berhubungan langsung dengan reproduksi.

Gender merupakan suatu ciri sosial bukan biologis. Gender terdiri atas perilaku dan sikap apapun yang dianggap pantas bagi kaum laki-laki dan perempuan oleh suatu kelompok. Sebagai akibatnya gender berbeda antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Jika jenis kelamin merujuk pada laki-laki dan perempuan, gender merujuk pada maskulinitas dan feminimitas.
Secara sosiologis gender adalah suatu perangkat yang masyarakat gunakan untuk mengendalikan para anggotanya.

Ketidaksetaraan gender bukanlah semata-mata suatu peristiwa yang kebetulan terjadi. Sebaliknya, institusi-institusi dalam tiap kelompok masyarakat saling bekerja sama untuk mempertahankan bentuk khas dari ketidak setaraan tersebut. Kebiasaan yang sering dipuja-puja sepanjang sejarah, membenarkan dan mempertahankan pengaturan tersebut. Meskipun laki-laki telah menolak berbagai privilese dengan perempuan, perubahan telah tiba.

Ketidaksetaraan gender dalam pendidikan tidak langsung terlihat. Namun dengan melihat lebih dekat akan terungkap adanya penjaluran gender (gender tracking) artinyasuatu gelar dalam dunia pendidikan cenderung mengikuti gender, suatu pola yang memperkuat pembedaan laki-laki dan perempuan.

Gender dan kekerasan

Tingginya angka kekerasan menegjutkan dan menakutkan bagi semua orang. Fakta yang tersembunyi dibalik ketakutan ini adalah adanya ketidaksetaraan gender dalam kekerasan-kenyataan bahwa perempuan lebih berpeluang menjadi korban laki-laki, bukan sebaliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun