Mohon tunggu...
Nurisnaini Miftahurrizqi
Nurisnaini Miftahurrizqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jember

π‘”π‘œπ‘œπ’Ή π“‰π’½π’Ύπ“ƒπ‘”π“ˆ π’Έπ‘œπ“‚π‘’ π“‰π‘œ π“‰π’½π‘œπ“ˆπ‘’ π“Œπ’½π‘œ 𝒽𝑒𝓁𝓅.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UNEJ Berikan Edukasi Terkait Strategi Marketing Melalui Program KKN Back to Village III

6 September 2021   12:30 Diperbarui: 6 September 2021   12:41 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Universitas Jember tetap melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama satu bulan, yakni mulai tanggal 11 Agustus 2021 sampai dengan tanggal 09 September 2021. Mengingat situasi dan kondisi yang berada pada masa pandemi covid-19, sehingga menyebabkan pelaksanaan program KKN, terutama aturan yang ditetapkan berbeda dari tahun-tahun yang sebelumnya. Kelompok dibentuk berdasarkan daerah sasaran untuk menentukan Dosen Pembimbing Lapang (DPL).Β 

Akan tetapi, dalam pelaksanaannya mahasiswa diterjunkan secara mandiri (tanpa berkelompok) di desanya masing-masing, oleh sebab itu disebut dengan Back to Village. Kelompok 19 adalah salah satu kelompok yang berada di wilayah kabupaten Jember, yang dibimbing oleh Bapak Ns. Rismawan Adi Yunanto, S.Kep., M.Kep. dengan 47 mahasiswa dari berbagai fakultas yang tersebar di desa-desa yang ada di Kabupaten Jember.

Gumukmas merupakan salah satu desa yang menjadi sasaran melaksanakan KKN Back to Village. Menurut Nurisnaini, salah satu mahasiswa UNEJ yang melaksanakan KKN, masih banyak UMKM di Desa Gumukmas yang perlu menerima edukasi atau pelatihan agar bisa berkembang lebih baik. Contohnya adalah usaha kerupuk "Barokah Umi" milik Ibu Umi Kulsum yang sudah berdiri mulai tahun 2010. Usaha tersebut meskipun sudah tergolong lama, tetapi Ibu Umi merasa sulit untuk mengembangkan usahanya. "Saya ingin usaha saya maju, bisa dikenal orang banyak, tetapi saya tidak punya banyak kenalan, jadi susah buat saya", ungkap Ibu Umi.

Perlu diketahui, bahwa suatu usaha dapat berkembang dengan strategi sederhana namun tepat sasaran. Setelah hari pertama penerjunan melakukan observasi sasaran, Nurisnaini menyiapkan program kerja yang bertujuan untuk membantu usaha kerupuk "Barokah Umi".Β 

Menurut ia, program kerja yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dialami Ibu Umi adalah edukasi pentingnya pemberian label pada kemasan produk dan pentingnya memasarkan produk secara online dengan memanfaatkan media sosial maupun e-commerce. Sehingga diperlukan pelatihan juga agar sasaran tidak hanya paham akan tujuannya, tetapi juga dilatih untuk langsung mengaplikasikannya. Oleh sebab itu, pihak LP2M Universitas Jember mengharuskan mahasiwa untuk membuat kelas desa dalam pelaksanaan kegiatan KKN, tujuannya agar program kerja mahasiswa dapat lebih maksimal.

Pertama, Ibu Umi sebagai sasaran KKN yang dituju salah satu mahasiswa UNEJ bernama Nurisnaini, dibantu sekaligus dilatih untuk membuat logo sekaligus label sederhana untuk dicantumkan pada kemasan kerupuk yang diproduksi. Label produk terdiri dari nama usaha, alamat, nomor telepon serta tidak lupa untuk mencantumkan logo. Pembuatan logo menggunakan aplikasi Canva yang dapat di download melalui playstore, sehingga dapat dengan mudah diaplikasikan oleh sasaran.

Kedua, sasaran juga dilatih untuk mengoperasikan aplikasi media sosial seperti instagram. Mahasiswa mendampingi Ibu Umi mulai dari pembuatan akun hingga cara mengaplikasikannya. "Selain itu, saya juga mengajari Bu Umi untuk membuat semacam poster atau iklan yang dapat dibuat dengan mudah melalui aplikasi Canva." tutur Nurisnaini. Tujuannya, agar pada saat poster atau iklan yang menarik tersebut diposting di media sosial seperti whatsapp dan instagram dapat menarik perhatian banyak konsumen.

Harapannya, melalui program KKN Back to Village III, sasaran dapat mengalami perkembangan. Terutama dengan proker yang dilaksanakan oleh peserta KKN, pemilik usaha bisa semakin kreatif dan bisa lebih inovatif untuk menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat, sehingga dapat meningkatkan penjualannya. Tentunya akan meningkatkan pendapatan yang diperoleh. Hal tersebut juga akan mempengaruhi kesejahteraan pemilik usaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun