Nur Isnaini,Selasa (03/03/2020), 07.30
Bogor selalu jadi alternatif destinasi yang menawarkan keindahan alam untuk sejenak melepas penat, beberapa opsinya yaitu Telaga Saat. Telaga Saat merupakan tempat wisata alam dengan luas 6 hektar yang sekaligus dijadikan titik 0 KM hulu Ciliwung berlokasi di Kampung Cibulao, Desa Tugu Utara, Cisarua, Kabupaten Bogor. Â Untuk menuju wisata alam ini cukup sulit, karena keberadaannya diatas puncak pas yang dekat dengan pintu masuk Gunung Kencana serta jalanannya yang bebatuan.Â
Jika menuju tempat wisata ini menggunakan kendaraan pribadi baik motor atau mobil akan menghabiskan waktu 30 menit dari pintu masuk, apabila menggunakan kendaraan umum akan menghabiskan waktu 45 menit karena perlu berjalan dari pintu masuk menuju tempat wisata alam yang indah ini.Â
Tiket masuk wisata alam ini yaitu Rp 26.000 / orang belum termasuk biaya parkir kendaraan pribadi, Karena harganya yang terjangkau destinasi wisata ini banyak dikunjungi dari warga lokal serta mancanegara dengan memberikan keindahan alam yang menyejukan, ketenangan dan bersih serta tersedianya sampan untuk mengelilingi Telaga Saat dan rumah makan dengan harga yang cukup murah.
Selain itu, banyak instansi yang turut membantu pembangunan tanpa melakukan pengelolaan atau tanggung jawab secara berkelanjutan contohnya melakukan penanaman pohon yang tidak disertai pengelolaan berlanjut.
Pada Sabtu (22/02/2020) Pak Hendi yang merupakan warga sekitar mengatakan bahwa Telaga Saat sudah berdiri sejak 2007 dan tidak adanya pengelola khusus sejak berdirinya tempat wisata ini, jika wisata ini dikelola khusus oleh investor maka warga sekitar merasa tidak mendapatkan keuntungan dari tempat wisata tersebut.Â
Selain tidak mendapatkan pengelolaan, wisata indah ini tidak mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan tiket. Hasil penjualan tiket tersebut hanya diperuntukan untuk pengelolaan Telaga Warna yang lokasinya tidak jauh dari Telaga Saat. Keluhan lainnya yang disampaikan yaitu tidak memiliki lahan parkir yang cukup, kurangnya tempat pembuangan sampah, tidak memiliki toilet umum serta mushola yang bersih dan nyaman.
Dengan berbagai kekurangan tersebut, Bapak Hendi berharap kedepannya tempat wisata ini dapat memiliki pengelola khusus dan mengikutsertakan warga sekitar untuk membantu mengelola wisata Telaga Saat. Selain itu, pengunjung juga berharap akses untuk menuju Telaga Saat dipermudah agar masyarakat lokal lainnya dapat mengetahui tempat wisata indah ini. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H