Mohon tunggu...
Nurisna Heka Lailya
Nurisna Heka Lailya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UIN Raden Mas Said

Saya adalah seorang fashion designer dan calon entrepreneur muda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akhlaq dan Tasawuf dalam Kehidupan

7 Oktober 2024   15:26 Diperbarui: 8 Oktober 2024   08:59 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Orang Miskin Yang Dzalim Terhadap Anak

Banyak sekali disekitar saya masyarakat miskin yang selalu 

menanamkan mental pengemis dan memperbanyak anak sehingga 

menciptakan kesengsaraan  bagi keturunannya.

Sering saya temui dijalanan anak-anak yang seharusnya sekolah 

namun malah terpaksa bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Slogan "Banyak Anak Banyak Rezeki"

Adalah budaya yang mengartikan bahwa setiap anak memiliki rezeki masing-masing,

sehingga semakin banyak anak semakin banyak pula rezeki yang diterima oleh orang tua.

(sumber.Kompasiana)

Padahal faktanya semakin banyak anak maka semakin banyak pula rezeki yang harus dicari, 

akibat dari pola pikir yang menanamkan mental pengemis menjadikan mereka bekerja dengan 

cara meminta minta kepada orang lain bahkan sampai melakukan pemalakan.

Kepercayaan tersebut menjadikan orang orang miskin beranggapan bahwa anak harus 

membalas budi dan mengakibatkan banyaknya anak-anak yang terpaksa untuk bekerja 

keras diusia dini.

Oleh karena itu, edukasi sangat penting untuk membuka pemikiran secara luas agar hal

seperti ini dapat diatasi. Namun, biasanya sangat sulit untuk memberikan edukasi terhadap 

orang-orang seperti ini karena akan dianggap menghina atau mengucilkan mereka.

dan jika dilihat, masih banyak orang miskin diluar sana yang ingin berkembang 

hanya saja tidak terjangkau dan tidak ada yang bisa memfasilitasi.

Kesimpulan Berdasarkan Akhlak Dan Tasawuf 

Kaitannya permasalahan diatas dengan akhlak dan tasawuf sangat erat.

Karena hal tersebut merupakan contoh dari perbuatan dzalim terhadap anak, dan

seharusnya orang tua memberikan kehidupan yang layak, serta memberikan pendidikan 

untuk anaknya.

Dan Orang tua harus berusaha secara maksimal untuk anaknya, bukan hanya bersyukur kepada Allah 

serta hanya fokus dalam beribadah sehingga meninggalkan kewajibannya sebagai orang tua,

dan akan lebih baik jika urusan dunia dan akhirat itu seimbang.

Maka dari itu kesiapan sebelum menikah sangat penting, mulai dari kesiapan usia, mental, parenting, 

serta finansial juga harus siap agar hal seperti ini tidak terus terjadi dan mewabah di Indonesia.

 

oleh: Nurisna Heka Lailya 

tugas: Bpk. M. Ibnu Nafiudin, M. pd.



Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun