Ya, saya baru saja mengikuti kursus yang materinya disampaikan oleh Prof. Rhenald Kasali, Ph.D hanya dengan memakai daster. Kok bisa? Memakai sandal saja memasuki ruang kuliah seorang dosen sungguh tidak sopan, apalagi kalau hanya memakai daster. Tapi benar, pelajaran yang saya ikuti barusan sungguh berbeda, saya belajar hanya memakai daster, tanpa memakai sandal, apalagi sepatu, di rumah sendiri pula.
Yang saya bicarakan ini adalah kursus online gratis yang dipersembahkan IndonesiaX untuk anak bangsa, sebagai wujud kepedulian untuk menyebarluaskan pendidikan dan keterampilan berkualitas kepada masyarakat Indonesia.
Saya mengetahui IndonesiaX dari Kompasiana. Saya kemudian membuka link yang mengarah ke situs IndonesiaX. Banyak hal-hal menarik di situ, mulai dari tujuan pendiriannya yang mulia, para pengajarnya yang keren, juga materi pelajarannya yang lumayan banyak. Setelah melakukan register, saya lalu memutuskan memulai kursus saat itu juga. Sebenarnya mata melirik beberapa materi lain yang ditawarkan, tapi nama besar Rhenald Kasali dengan tema “Driver atau Passenger” yang paling menarik perhatian.
Yang terjadi kemudian, saya menemukan diri saya benar-benar mengikuti pelajaran dengan serius. Pelajaran yang baru berlalu sejumlah 3 minggu dari 5 minggu rencana pembelajaran. Minggu pertama berisi 7 video, minggu kedua 7 video, dan minggu ketiga berisi 4 video. Semuanya merupakan video pendek yang disampaikan oleh Rhenald Kasali dengan lugas dan mudah dipahami. Video tersebut dilengkapi juga dengan text, sepertinya sengaja agar peserta yang mengalami kesulitan mendengar atau tuna rungu juga bisa mengikuti kursus ini. Karena menariknya bahasan kali ini, saya menyelesaikan ke-18 video tersebut dalam dua hari di jam istirahat kerja saja. Dari hasil tes menyimak pelajaran, skor pada minggu pertama agak kurang nilainya, karena terlalu semangat mencoba mengerjakan tes tanpa belajar terlebih dahulu, tapi saya mendapat skor 100 untuk pelajaran dua minggu terakhir. Ini membuktikan, saya memang mendapat tambahan ilmu dari IndonesiaX.
Pada bahasan “Self Driving: Are you a driver or a passenger”, saya seperti dijitak dengan keras. Saya sadar telah menjadi passenger sejati yang duduk santai di belakang pengemudi. Saya tidak berani meninggalkan jok penumpang yang empuk. Tidak berani menetapkan langkah untuk menjadi driver yang bisa membaca peta, melewati rintangan, dan bekerja keras mengarahkan kemudi agar bisa sampai tujuan, tanpa harus menabrak orang ataupun melanggar hukum. Mengaku atau tidak, banyak lho orang tipe passenger di Indonesia.
Lebih lanjut, setelah menjadi passenger, kita secara tidak sadar juga telah mendidik anak-anak kita menjadi seorang passenger. Kita bertindak sebagai seorang pengatur, bukan pendidik. Anak-anak didikte sejak mereka kecil, mulai dari memilihkan baju, potongan rambut, bahkan aroma pada pasta gigi anak. Setelah mereka dewasa, karena terbiasa didikte dan diatur, walaupun kita berharap anak berani mengambil keputusan sendiri, kenyataan akan jauh dari harapan. Mereka akan menjadi passenger-passenger baru, yang terbiasa dilayani dan disediakan kebutuhannya. Benar kata Pak Prof berikut:
Jika ingin tahu juga apakah kamu termasuk orang tipe passenger atau driver? Atau sudah menjadi seorang driver tapi ingin tahu apakah termasuk kategori good driver atau bad driver. Semua dibahas secara lengkap oleh pakarnya di IndonesiaX.
****
Saya melihat Indonesiax adalah suatu program yang luar biasa. Sebuah terobosan yang cerdik. Generasi kita adalah generasi online, generasi yang terbiasa membaca sekilas informasi, menyenangi visual, dan kurang mencintai buku. Dengan edukasi online yang memanjakan pesertanya dengan video apik, sangat memungkinkan peserta bisa menyerap ilmu dengan lebih mudah.
Materi yang disediakanpun di IndonesiaX pun tak kalah keren, semua bermanfaat dan lumayan membuat bingung saya memutuskan materi apa selanjutnya yang perlu saya ikuti. Lihat saja judul-judul berikut: Introduction to Stock exchange oleh Bursa Efek Indonesia, Change Management oleh Rumah perubahan, Public speaking oleh Universitas terbuka, Introduction to broadcasting for television oleh Netmediatama Televisi, dan masih banyak lagi materi yang tak kalah menariknya.