Mohon tunggu...
nuris ersa10
nuris ersa10 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya mahasiswa prodi pendidikan islam anak usia dini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merdeka Belajar: Rahasia Kecerdasan Anak di Balik Kurikulum Merdeka pada PAUD

25 November 2024   19:13 Diperbarui: 25 November 2024   19:18 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis : Nuris, Gita, Hanum, Lisa, Elok, Aurel, (Mahasiswa PIAUD UIN Sunan Ampel Surabaya)

Kurikulum Merdeka, program yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia, membawa semangat baru ke dunia pendidikan, teutama di pendidikan anak usia dini (PAUD).  Konsep "Merdeka Belajar" memberikan anak-anak lebih banyak kebebasan untuk belajar sesuai keinginannya dan sesuai dengan kemampuan mereka. Apa yang disembunyikan oleh kurikulum ini tentang kecerdasan anak? 

Memahami Kurikulum Merdeka Untuk PAUD

Kurikulum Merdeka dapat menumbuhkan minat dan keterampilan anak, ini bermanfaat bagi pendidik (memberikan kebebasan dan keleluasaann), siswa (beradaptasi dengan lingkungan), dan sebagai sarana pengajaran yang dapat meredakan stress dan meningkatkan pembelajaran. Salah satu tugas guru adalah menjadi fasilitator, dan fasilitator yang memfasilitasi pembelajaran. Guru PAUD percaya bahwa untuk meningkatkan kualitas Kurikulum Merdeka, guru dan lembaga harus melakukan hal ini.

Konsep "Merdeka Belajar" dalam PAUD 

Dalam PAUD, Konsep Merdeka Belajar menawarkan kesempatan yang sangat luar biasa untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, terutama jika diterapkan sejak usia dini. Setelah dipersiapkan dengan matang. Pembelajaran mandiri akan membantu siswa memperoleh keterampilan kontemporer seperti berpikir kritis, bekerja sama, berkomunikasi, dan menciptakan. Prinsip-prinsip penilaian yang didasarkan pada Capaian Pembelajaran (CP) PAUD, dimasukkan ke dalam program Merdeka Belajar dan Merdeka Bermain. CP PAUD mencakup 3 (tiga) capaian, yaitu : nilai agama dan budi pekerti; Jati diri; Pengetahuan dasar STEAM (Sains, Teknologi, Teknik, Seni, Matematika). Dan 4 (empat) alat atau teknis evaluasi yang menjadi bagian penting dari konsep evaluasi, yaitu : Catatan Anekdot, Ceklis, Hasil Karya, dan Foto Berseri.

Pengembangan Kecerdasan Anak Melalui Kurikulum Merdeka 

Keterampilan berpikir yang memungkinkan anak-anak memperoleh pengetahuan dikenal sebagai keterampilan kognitif. Karena setiap anak memiliki perkembangan kognitif yang berbeda. Perkembangan kognitif anak termasuk belajar memecahkan masalah, berpikir logis, dan berpikir simbolis. Bermain dan pembelajaran di PAUD tidak dapat dipisahkan. Karena bermain, anak-anak dapat belajar keterampilan kognitif, social-emosional, dan psikomotorik. Oleh karena itu, kurikulum merdekda saat ini mendukung gagasan bermain di PAUD.

Peran Permainan dalam Kurikulum Merdeka 

Bermain adalah kegiatan yang paling penting karena memberi anak-anak kesempatan untuk belajar tentang komunitas yang mereka miliki di sekitar mereka. Bermain memungkinkan untuk mengembangkan setiap aspek pertumbuhan mereka. Strategi pembelajaran adalah metode yang digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajara; instruksi langsung, instruksi manusia, instruksi kelompok, instruksi dedikatif, dan indukatif, adalah beberapa pendekatan pembelajaran yang berbeda.

Rahasia Kecerdasan Anak di Balik Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka di PAUD memberikan dasar yang kuat untuk tumbuh kembang anak. Beberapa rahasia kecerdasan anak yang dapat digali melalui kurikulum ini antara lain :

  • Stimulasi Ideal : Anak menerima stimulasi yang sesuai dengan tahap perkembangannya, dia akan mengembangkan berbagai kecerdasar, seperti logika-matematika, linguistic, spasial, kinestik tubuh, musical, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis.
  • Kreativitas Tanpa Batas : Kurikulum Merdeka mendorong otak kanan anak dan kemampuan pemecahan masalah mereka dengan mendorong mereka untuk berpikir kreatif dan menemukan solusi berbagai masalah.
  • Perkembangan Sosial-Emosional : Anak belajar bekerja sama, sempati, dan mengelola emosi melalui interaksi dengan teman sebaya dan orang dewasa.
  • Minat dan Bakat Terungkap : Jika anak diberi kebebasan untuk mengeksplorasi berbagai minat dan bakat, dia akan menemukan potensi dirinya dan mengembangkannya secara optimal.

Kesimpulan 

Kurikulum Merdeka di PAUD menawarkan pendekatan pembelajaran yang lebih luas dan berpusat pada anak. Dengan memberikan anak-anak kebebasan dan stimulasi yang tepat, kurikulum ini dapar membantu mereka mengembangkan semua potensi mereka. Agar generasi muda Indonesia menjadi generasi yang cerdas, kreatif, dan berkarakter. Mari kita bersama-sama mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka

Daftar Pustaka

Hastuti, Isnaini Budi, Tri Asmawulan, and Qonitah Faizatul Fitriyah. "Asesmen PAUD Berdasar Konsep Merdeka Belajar Merdeka Bermain di PAUD Inklusi Saymara." Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 6.6 (2022): 6651-6660.

Herniawati, Ani. "Metode bermain: Upaya mengembangkan kemampuan kognitif anak di era kurikulum merdeka." Jurnal Intisabi 1.1 (2023): 10-18.

Jannah, Mumayzizah Miftahul, and Harun Rasyid. "Kurikulum merdeka: Persepsi guru pendidikan anak usia dini." Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 7.1 (2023): 197-210.

Prameswari, Titania Widya Prameswari. "Merdeka belajar merdeka belajar: sebuah konsep pembelajaran anak usia dini menuju indonesia emas 2045: Konsep pembelajaran anak usia dini menuju indonesia emas 2045." Seminar Nasional Penalaran Dan Penelitian Nusantara. Vol. 1. No. 1. 2020.

Srianita, Yossi, and Dwiyani Anggraeni. "Analisa Keterkaitan Permainan dan Strategi Pembelajaran Terhadap Pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar PAUD." Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 8.24 (2022): 185-190.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun