Penulis : Nuris, Gita, Hanum, Lisa, Elok, Aurel, (Mahasiswa PIAUD UIN Sunan Ampel Surabaya)
Kurikulum Merdeka, program yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia, membawa semangat baru ke dunia pendidikan, teutama di pendidikan anak usia dini (PAUD). Â Konsep "Merdeka Belajar" memberikan anak-anak lebih banyak kebebasan untuk belajar sesuai keinginannya dan sesuai dengan kemampuan mereka. Apa yang disembunyikan oleh kurikulum ini tentang kecerdasan anak?Â
Memahami Kurikulum Merdeka Untuk PAUD
Kurikulum Merdeka dapat menumbuhkan minat dan keterampilan anak, ini bermanfaat bagi pendidik (memberikan kebebasan dan keleluasaann), siswa (beradaptasi dengan lingkungan), dan sebagai sarana pengajaran yang dapat meredakan stress dan meningkatkan pembelajaran. Salah satu tugas guru adalah menjadi fasilitator, dan fasilitator yang memfasilitasi pembelajaran. Guru PAUD percaya bahwa untuk meningkatkan kualitas Kurikulum Merdeka, guru dan lembaga harus melakukan hal ini.
Konsep "Merdeka Belajar" dalam PAUDÂ
Dalam PAUD, Konsep Merdeka Belajar menawarkan kesempatan yang sangat luar biasa untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, terutama jika diterapkan sejak usia dini. Setelah dipersiapkan dengan matang. Pembelajaran mandiri akan membantu siswa memperoleh keterampilan kontemporer seperti berpikir kritis, bekerja sama, berkomunikasi, dan menciptakan. Prinsip-prinsip penilaian yang didasarkan pada Capaian Pembelajaran (CP) PAUD, dimasukkan ke dalam program Merdeka Belajar dan Merdeka Bermain. CP PAUD mencakup 3 (tiga) capaian, yaitu : nilai agama dan budi pekerti; Jati diri; Pengetahuan dasar STEAM (Sains, Teknologi, Teknik, Seni, Matematika). Dan 4 (empat) alat atau teknis evaluasi yang menjadi bagian penting dari konsep evaluasi, yaitu : Catatan Anekdot, Ceklis, Hasil Karya, dan Foto Berseri.
Pengembangan Kecerdasan Anak Melalui Kurikulum MerdekaÂ
Keterampilan berpikir yang memungkinkan anak-anak memperoleh pengetahuan dikenal sebagai keterampilan kognitif. Karena setiap anak memiliki perkembangan kognitif yang berbeda. Perkembangan kognitif anak termasuk belajar memecahkan masalah, berpikir logis, dan berpikir simbolis. Bermain dan pembelajaran di PAUD tidak dapat dipisahkan. Karena bermain, anak-anak dapat belajar keterampilan kognitif, social-emosional, dan psikomotorik. Oleh karena itu, kurikulum merdekda saat ini mendukung gagasan bermain di PAUD.
Peran Permainan dalam Kurikulum MerdekaÂ
Bermain adalah kegiatan yang paling penting karena memberi anak-anak kesempatan untuk belajar tentang komunitas yang mereka miliki di sekitar mereka. Bermain memungkinkan untuk mengembangkan setiap aspek pertumbuhan mereka. Strategi pembelajaran adalah metode yang digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajara; instruksi langsung, instruksi manusia, instruksi kelompok, instruksi dedikatif, dan indukatif, adalah beberapa pendekatan pembelajaran yang berbeda.