Oleh kader LEPPAMI HMI CABANG BLITAR.
Ekowisata atau ekoturisme adalah salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya, ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendikan.
Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang di lakukan untuk rekreasi atau liburan dan juga persiapan yang di lakukan untuk aktifitas.
Rekreasi yang di maknai “membuat ulang” dalam definisi secara harfiah, adalah kegiatan yang di lakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang.
Dalam era dewasa ini pariwisata semakin menjadi hal yang di gemari oleh masyarakat baik tua muda apalagi anak-anak, dalam realitasnya bahwa pariwisata itu membawa dampak kerusakan lingkungan baik dari tingkatan ringan sedang maupun besar. Mulai sekedar sampah, limbah sampai dengan beralih fungsinya ekosistem alam yang tersudutkan. Kita memahami dan mengilhami tentang dorongan motif perekonomian yang akan di dapatkan dari pada adanya pariwisata namun lebih mendasar dari pada itu alamlah yang menyediakan segala macam kebutuhan manusia pengelolaan serta managemen yang harus di lakukan harus berlandaskan rasa amanah. Setidaknya seamanah gagasan khalifatullah manusia yang diciptakan di muka bumi untuk menjadi keseimbangan bumi seisinya, hal inilah yang akan mengikutsertakan rejeki ekonomi bagi subjek pelakunya.
Dari pemaparan itu maka pariwisata haruslah di tingkatkan baik dari landasan idiologisnya motif ekonomi ke motif konservasi serta landasan praktisnya dari sekedar eksploitasi kekayaan alam menjadi turut menjaga kekayaan alam, sehingga pola pariwisata haruslah di rekonstruksi menjadi ekowisata atau ekoturisme.
Karakteristik perkotaan yang identik dengan gunung - gunung betonya yang terus menggerus kelestarian alam raya termasuk juga menipisnya tataruang hijau di perkotan tak terkecuali di kota Blitar ini. Sebuah upaya pelestarian alam menjadi sebuah dorongan mutlak harus di lakukan, kususnya di ranah perkotaan yang di nilai sudah di ujung nadir kehancuran. Sumber mata air yang berada di kecamatan Sananwetan kota Blitar menjadikan salah satu indikator adanya ekosistem alam, namun di sekelilingnya sudah menjadi berbagai persawahan beton yang di nilai akan mempercepat kehancuran dan matinya mata air tersebut, hal ini sangat mengkawatirkan karena selain sebagai indikator ekosistem alam di tengah perkotaan sumber mata air ini juga menjadi sumber mata air bagi lingkungan sekeling, dan juga menjadi indikator masih adanya mata air yang mencukupi bagi sumur-sumur warga untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya. Berdasarkan landasan fungsi inilah perlunya di lakukan upaya konservasi dengan melihat potensi turut sertanya wisatawan pariwisata untuk mendukung kelesarian sumber mata air hal inilah yang kita dorong untuk di kelola berdasarkan prinsip ekowisata, dengan kesadaran penuh atas kelestarain lingkungan yang memberikan kebermanfaatan bagi kemanusiaan.
Value yang di perjuangkan
- Mendorong untuk menjadikan ekowisata ini sebagai laboratorium mata air di kota Blitar
- Menjadikan ekowisata ini sebagai salah satu alat pantau kondisi ketersediaan sumber mata air di kota blitar
- Mendorong ekowisata ini sebagai tempat cagar alam di kota Blitar,guna kelestarian keanekaragaman hayati lokal maupun nasional.
Cara yang di lakukan :
- Menyamakan pandangan dengan warga sekitar, tokoh masyarakat serta elemen terkait tentang gagasan pengembangan ekowisata di wilayah sumber mata air kecamatan sananwetan kota Blitar
- Mendorong simposum pecinta alam, ahli tanah, ahli air, ahli tanaman dan lingkungan untuk mematangkan konsep ekowisata perkotaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H