Mohon tunggu...
Nur Isdah
Nur Isdah Mohon Tunggu... pegawai negeri -

A mom of two, a lecturer, a Day dreamer, A friend

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Beginners’ Luck! Mitos Atau Keberuntungan Bisa terjadi Kembali?

4 November 2014   00:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:46 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By:

Nur Isdah



source by: Google image on Beginner’s Luck

Beginner's luck  defines as absolute luck; the luck of an inexperienced person.

(Referring to surprisingly good luck.)*

Kalimat di atas adalah satu-satunya pengertian yang saya dapatkan tentang beginner’s luck. keberuntungan mutlak yang didapatkan oleh seseorang yang tidak berpengalaman di bidang itu tapi menghasilkan sesuatu yang hampir disebut sempurna. Kebanyakan, pada awalnya, idiom ini digunakan para penjudi yang ditujukan bagi para penjudi pemula. Biasanya penjudi amatir ini, baru mencoba sekali atau dua kali, tiba-tiba mendapatkan jackpot dalam jumlah yang besar. Namun, kini beginner’s luck atau keberuntungan pemula bisa digunakan di semua bidang seperti ikut undian menulis, memancing dsb.

Sebenarnya apakah keberuntungan pemula itu benar-benar ada? Apakah bisa berulang? Apakah expert atau yang berpengalaman sudah tidak mempunyai keberuntungan lagi?  ataukah mengapa para amatir ini bisa melakukan hal yang luar biasa seperti yang para expert lakukan?

Coba-kita-pikir lebih dalam (walaupun rasanya agak ngeyel) bagaimana kira-kira cara kerja beginner's luck sampai bisa berhasil atau bisa disebut mendapat jackpot .

1. Untuk amatiran, semua hal bisa terjadi. Pikirkan saja dunia anak-anak. Tidak ada kekhawatiran akan gagal. Ketika mereka bermain, belajar, berfikir, semua hal bisa saja terjadi. Faktanya kemudian mereka tiba-tiba saja bisa berlari dari yang tadi baru bisa duduk. Mereka bisa berenang dari yang tadi takut air atau mereka tiba-tiba saja bisa membaca yang tadinya hanya mengetahui huruf saja.

2. Para experts (yang berpengalaman ) terlalu banyak pertimbangan. Tahuka kita bahwa orang yang disebut ahli itu memiliki tekanan dan beban di pikirannya sehingga tekanan itu bisa memblok pikiran bebasnya. Pernahkah kita menyadari bahwa seorang pengajar yang sudah puluhan tahun mengajar tiba-tiba saja merasa tidak tau mengajar sama sekali hanya karena tidak ada perkembangan materi yang dibawakannya setiap saat. Tekanan pikiran bahwa dia seorang yang terbaik membuat orang tidak bisa berbuat sempurna.

3. Para experts terlalu percaya pada insting mereka. Lebih mudahnya lagi, seperti orang dewasa, kadangkala mereka terlalu percaya pada insting dewasa mereka. mau contoh yang real? lihatlah anak-anak yang memanjat pohon. pada kaca mata orang dewasa, pasti terbayang dia akan jatuh, menginjak ranting rapuh, dia akan patah tulang, harus dibawa ke rumah sakitdst. Di saat orang dewasa itu membayangkan yang belum terjadi, si anak sudah dengan cekatan menginjak dahan-dahan yang kuat, memegang dengan akurat, meloncat dengan ringan duh hup! dia sudah sampai di puncak pohon. Ilustrasinya, para amatir telah menemukan terobosan baru bagi orang berpengalaman belum menemukannya bahkan belum (takut) memikirkannya.

Jadiapakah beginners’ luck bisa terjadi berulang-ulang atau bisa dibuat? Di bawah ini adalah akal-akalan saya sebagai tipsnya:

1.Think crazy or out of the box . Mengapa kita bisa berhasil pada percobaan awal tadi? karena kita berfikir tidak seperti pikiran orang kebanyakan. Berfikirlah di luar kebiasaan, di sana kita akan menemukan ide original namun kadang-kadang sebenarnya masuk akal. Nothing to loose, kan?

2.Wrong way sometimes work! Jika mereka mengatakan itu salah. coba pikirkan kembali ke jalan itu. Kadang-kadang “jalan salah” itu berhasil!

3.Afraid too much is a good sign. Jika kita kadang-kadang terlalu takut akan sesuatu. Itu adalah firasat yang baik. Jika kita takut bahwa makanan yang kita buat akan terlalu asam atau malah nggak enak, look at the bright side, artinya makanannya udah jadi!” Semakin takut kita akan sesuatu semakin unik dan berharga ide yang akan dihasilkan.

4.Stop over-thinking all things. Dunia belum kiamat jika kita melakukannya.

5.Think like a kid. Berfikirlah seperti anak-anak! pertimbangkan perspektif dari seseorang yang belum atau sama sekali tidak berpengalaman dan lihat cara mereka menemukan solusinya. Buang semua pengetahuan dan pengalaman yang kita punyai dan lihat apa hasil akhirnya. Kita mungkin saja menemukan jawaban lebih baik daripada otak “sok tahu” kita biasanya hasilkan. Keren ya?

Hari ini saya menemukan my beginners’ luck. Tulisan saya “BUKU, DUNIA dan HARAPAN dinyatakan menang dalam blog competitiondan Nangkring di IIBF 2014 yang diadakan oleh kompasiana. Yeay!

1415009386550670224
1415009386550670224

14150088451736820297
14150088451736820297

Ceritanya, setelah sekian lama sesak dalam pikiran-pikiran “sok tau” dan ketakutan-ketakutan untuk menulis, akhirnya saya menulis (mengetikkan ide ke layar lappy)! Terciptalah sebuah artikel yang saya (dengan beraninya) kirimkan ke dunia kompasiana. Tiba-tiba, rasanya seperti kembang api yang meledak di dada ketika saya diumumkan sebagai salah satu pemenangnya. Baru sekali mengirim artikel untuk ikut lomba, tiba-tiba langsung pula menjadi pemenang. So don’t limit your power. Don’t underestimate your will.

Semoga ini tidak hanya menjadi beginners’ luck ya…..

Setelah ini, rasanya ingin saya pahat kalimat ini selama-lamanya.

“Explore the world, like a kid does….think like a kid!

salam,

*This article is dedicated for my lovely daughter Ziva who has a world that always inspired me lots

* references :

- Lifehacker.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun