Mohon tunggu...
Nuri Rahma
Nuri Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kurikulum dan Pelajaran dalam Kompetensi Siswa

14 Juni 2023   21:30 Diperbarui: 14 Juni 2023   22:23 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Oleh : Nuri Rahma Setiawati

Kurikulum merupakan komponen yang memegang peranan penting dalam sistem pendidikan. Kurikulum mengatur dan mengarahkan pelaksanaan proses pendidikan dan pengajaran di lembaga pendidikan, khususnya di lembaga pendidikan formal. Kurikulum pada masyarakat primitif sangat terlihat adanya persaingan sebagai tujuan pendidikan. Dapat dikatakan bahwa kurikulum adalah jantungnya pendidikan/pembelajaran karena kurikulum menentukan jenis dan mutu pendidikan. 

Oleh karena itu, kurikulum membutuhkan komponen-komponen yang serasi atau relevan antara tujuan, bahan/isi pengajaran, proses belajar mengajar dan penilaian. Hal terpenting dalam komponen kurikulum adalah proses belajar mengajar, dan dalam pelaksanaan proses tersebut harus ada keharmonisan antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang akan datang. Isi kurikulum itu sendiri berkaitan dengan materi dan tujuan. 

Dalam program pengembangan pendidikan, khususnya dalam pengembangan kurikulum untuk SD, SMP dan SMA, hal ini dilakukan melalui partisipasi dari berbagai peneliti, dosen dan para ahli di bidang pendidikan selain guru, yang mencoba untuk menyusun kurikulum saat ini. isi sesuai dengan kurikulum. Karakteristik perkembangan anak dan pemahaman modern tentang hakikat pembelajaran.

Kurikulum berbasis kompetensi harus dikembangkan. Tata cara pengembangan kurikulum berdasarkan kompetensi mata pelajaran. Kurikulum berbasis kompetensi dikembangkan dengan terlebih dahulu mengklarifikasi suatu kompetensi, menemukan topik yang relevan, dan membuat topik baru bila diperlukan karena memang diperlukan. Di sini mata pelajaran diabaikan untuk tujuan kualifikasi. 

Mendefinisikan dan mendeskripsikan karakteristik jenis dan kualitas kompetensi yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan tugas dalam bidang pekerjaan tertentu atau untuk melakukan tugas pelatihan lebih lanjut. Jika setelah evaluasi dan penyempurnaan, kurikulum dianggap cukup stabil, tugas pengembangan kurikulum berakhir dan kami melanjutkan pelatihan. Hal ini juga berlaku untuk semua bagian kurikulum, seperti pengembangan metode pengajaran, pengembangan materi pembelajaran, dan lain-lain. 

Pengembangan kurikulum terkait mata pelajaran juga muncul dari pengembangan kurikulum berbasis kompetensi. Padahal, program pendidikan masyarakat primitif menekankan kompetensi sebagai tujuan pendidikan. Sepanjang sejarah, orang mempertahankan tradisi mengajarkan hal-hal yang diperlukan untuk memperoleh kompetensi itu dan kurang memperhatikan kompetensi itu sendiri. 

Pergerakan kompetensi di berbagai bidang pekerjaan muncul dari hasil perhitungan untung rugi yang cermat melalui sistem input -- proses produksi -- output (hasil). Masing-masing pihak menginginkan hasil yang optimal dari kegiatan yang dilakukan dengan mempertimbangkan semua itu, kami berharap semua orang berkompeten di bidangnya.


Sumber : Umbu Tagela - Tahun 2000 - Kurikulum dan Buku Teks - Widya Sari Press Salatiga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun