Mohon tunggu...
Nuri St Nurrachmah
Nuri St Nurrachmah Mohon Tunggu... Dosen - Sebagai Dosen Kehumasan di Politeknik LP3I, menjabat sebagai Chief Operational Officer di Spectrumedia. Asesor Uji kompetensi administrasi perkantoran di Asosiasi sarjana dan praktisi administrasi perkantoran Indonesia. Sebagai Corporate trainer Indonesia Secretary training dan Centra Gama.

Sebagai pendidik tentunya ketertarikan pada dunia pendidikan sangat tinggi.dari tingkat pendidikan tinggi sampai pendidikan di rumah bagi anak-anak. Dengan melihat kejadian sehari-hari di lingkungan,dan melihatnya dari kacamata pendidik banyak hal yang ingin disampaikan agar dapat sedikit berkontribusi merubah dunia ini. berlatar belakang pendidikan S1 Ilmu Jurnalistik dan S2 Ilmu Komunikasi di FIKOM UNPAD. sebenarmya selama ini senang menyisipkan hal-hal yang berkaitan dengan norma dan agama ketika meyampaikan materi-materi kepada audience secara langsung. Karena kesibukan pekerjaan baru sekarang menyempatkan dan mencoba untuk menuangkan apa yang saya pikirkan dalam tulisan yang harapannya dapat di publish melalui Kompasiana ini.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Hindari Konten Video Lagu Anak pada Youtube Kids yang Tidak Realistis

14 Juli 2022   13:04 Diperbarui: 3 Februari 2023   05:44 1372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: akun YT Little Angel Bahasa Indonesia

Youtube telah menjadi salah satu paltform yang populer digunakan anak-anak bahkan anak usia dini. Yang menarik orang tua dapat beristirahat sejenak ketika anak asik menikmati konten-konten youtube. Lebih dari sekedar rehat, sebagian orang tua juga mengharapkan manfaat konten youtube sebagai alat bantu dalam meningkatkan pemahaman anak terhadap dunia. Realitas yang disajikan dalam layar diharapkan dapat mewakili eksplorasi langsung yang tidak selalu dapat dijangkau. Kalaupun bisa, tentunya harus meyiapkan biaya dan waktu khusus.

Berdasarkan data Indonesia.id, pengguna Youtube di Indonesia terdapat 127 juta orang hingga Januari 2022. Adapun tingkat pengguna Youtube pada tahun 2022, Indonesia terbesar ketiga di dunia. Anak-anak merupakan bagian penonton yang produktif. Jika kita amati anak-anak yang menyukai sesuatu cenderung akan mengulanginya berkali-kali. Hal ini didukung dengan fakta, menurut Lifestyle, Kompas.com (31/1/2022) Youtube membagikan 10 video yang banyak ditonton sepanjang masa, 6 dari 10 adalah video anak-anak.

Dilain pihak sebagian orang tua khawatir mengenai penggunaan youtube oleh anak ini. Mereka khawatir mengenai bagaimana dapat mengatur video yang layak dan tidak layak ditonton anak Dapat dilihat disekeliling kita, di café ketika orang tua sedang bergaul dengan teman-temannya, ketika mengerjakan sesuatu di ruang yang tidak terdapat televisi atau komputer, maka orang tua akan memberikan mobile phone untuk anak menonton youtube, karena menggunakan mobile phone  lebih mudah dan tidak terbatas pada tempat. Jaman now, anak usia 2 tahun sudah bisa mengklik dan memindahkan video satu ke video lainnya. Kemungkinan anak mengklik video tidak layak itu ada, ketika orang tua tidak bisa sepenuhnya mengawasi anak karena mereka sambil mengerjakan hal lain. Berkaitan dengan kekhawatiran orang tua tersebut, dalam Republika.co.id (8/4/2021) Pada tahun 2015 youtube telah meluncurkan aplikasi Youtube Kids yang dapat membantu orang tua untuk mengontrol anak-anak agar tidak menonton konten yang tidak sesuai.

"Kami telah melakukan investasi yang signifikan pada aplikasi YouTube Kids untuk membuatnya lebih aman dan untuk menyajikan konten yang lebih mendidik dan memperkaya anak-anak, berdasarkan prinsip yang dikembangkan oleh para ahli dan orang tua," kata perusahaan itu.

Terdapat perspektif yang menyatakan bagaimana media seperti YouTube dan fitur bawaannya dapat mengantarkan pesan yang mempengaruhi perilaku dan pembelajaran anak-anak yakni teori Kultivasi dari Gerbner, Gross, Morgan, Signorielli, & Shanahan. Teori ini mengusulkan bahwa Persepsi pemirsa bergeser dari waktu ke waktu ke arah realitas versi media layar, bahkan jika ini tidak akurat atau tepat.

Video lagu anak-anak di Youtube Kids sepertinya sudah terseleksi dengan baik. Kebanyakan berisikan animasi yang mengambarkan hal-hal baik untuk anak-anak belajar dan keceriaan. Seperti Channel Little Angel, yang berisikan pelajaran kejadian sehari-hari baby John seperti berkeling mall dengan aman, tidak boleh berbohong baby John, dll.  Channel Cocomelon tentang mandi, nama-nama jari, lagu warna dll Channel BabyBus, mengenai kebiasaan baik, jangan makan cemilan dikasur, belajar warna-warna, dll.  

Namun jika kita cermati isi beberapa video masih terdapat yang memberikan makna tidak realistis atau bisa dikatakan tidak seharusnya. Sepeti beberapa video lagu bajak laut berikut:

1.  Pada Channel Little Angel lagu “Pertarungnan Balon Air Dimulai”

Video ini mengisahkan anak yang akan menjadi bajak laut, dapat melihat yang bisa dilihat di dasar laut. Lirik lagu ini dan video dapat menciptakan persepsi seolah bajak laut itu keren, menyenangkan, merupakan pekerjaan yang menarik, bahkan bisa saja menjadi cita-cita bagi anak. Kata-kata “dapat melihat  yang ada di dasar laut” juga tentunya tidak tepat karena dasar laut tidak dapat dilihat jika berlayar kecuali dilaut dangkal.

2. Channel Little Angel, lagu “Bajak Laut Petualangan Harta Karun”

Sumber: akun YT Little Angel Bahasa Indonesia
Sumber: akun YT Little Angel Bahasa Indonesia

Dikisahkan ibu sedang bercerita mengenai bajak laut yang mencari harta karun. Adegan Baby John ingin menjadi bajak laut. Ibu mendukung dan berkata, “Kau akan jadi bajak laut terbaik yang pernah ada.” Sang ayah melengkapi baby John dengan kostum bajak laut. Di Video ini jelas-jelas bajak lauDikisahkan ibu sedang bercerita mengenai bajak laut yang mencari harta karun. Adegan Baby John ingin menjadi bajak laut. Ibu mendukung dan berkata, “Kau akan jadi bajak laut terbaik yang pernah ada.” 

Sang ayah melengkapi baby John dengan kostum bajak laut. Di Video ini jelas-jelas bajak laut menjadi cita-cita, mendapat harapan yang bagus dari ibu dan dukungan penuh dari ayah. Persepsi terhadap bajak laut jadi sangat jauh dari yang sebenarnya.

3. Channel Kids TV dan Junior Squad Lagu “Bajak Laut”

Sumber: akun YT Little Angel Bahasa Indonesia
Sumber: akun YT Little Angel Bahasa Indonesia

Diilustrasikan keluarga berlayar dengan kapal bajak laut, bernyanyi, makan-makan, bergembira bersama, dengan menggunakan asesories bajak laut seperti gambar tengkorak dll. Memberikan kesan bajak laut itu baik dan menyenangkan.

Dengan beberapa contoh tadi, kiranya orang tua tidak boleh terlalu percaya bahwa adegan, narasi dan lirik lagu yang terdapat pada Youtube Kids sudah terseleksi seluruhnya dengan baik. Orang tua tetap harus terlibat. Perbanyak Ikut menonton dengan anak dan tandai video-video yang dirasa tidak aman dan dapat menganggu persepsi anak mengenai realitas.

Untuk menjadi acuan Nauman pada artikelnya yang berjudul “Evaluating YouTube videos for young children” dalam Jurnal Education and Information Technologies (th 2020), memaparkan beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menyeleksi video youtube untuk anak yang berkualitas dan bermanfaat sebagai berikut:

  • Konten dapat ditiru oleh anak-anak, realistis, dan memiliki kesamaan dengan anak (usia, jenis kelamin, minat).
  • Perilaku positif dimodelkan dengan penguatan penerimaan positif (misalnya, umpan balik, dorongan, hasil positif). Sedangkan perilaku negatif dimodelkan dengan penguatan penerimaan negatif (misalnya hukuman, hasil negatif, mengatakan berhenti!).
  • Penggambaran hubungan sosial dalam konten seakurat mungkin dengan mempertimbangkan pesan tersirat yang mungkin dipahami anak.
  • Pastikan konten jelas dan eksplisit sesuai untuk anak-anak
  • Menyajikan dialog atau narasi yang dapat dipahami dalam satu adegan untuk meningkatkan pemahaman. Hindari presentasi banyak adegan di layar.
  • Pastikan media layar berisi konten yang mendukung pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman di dalam domain perkembangan (kognitif, fisik, dan sosial-emosional).
  • Menyajikan kata-kata dan gambar yang relevan (misalnya, grafik) bersama-sama
  • Soroti elemen terkait pembelajaran dari video

Orang tua dapat lebih berlega hati karena YouTube Kids bekerja dengan sistem algoritma dan kurasi oleh orang dewasa untuk memastikan tayangan tersebut layak ditonton oleh anak-anak atau tidak. Ketika orang tua menjumpai adanya tayangan tidak pantas di YouTube Kids, orang tua bisa secara aktif melaporkan atau memblokirnya.

Pada akhirnya tetap orang tua sebagai orang yang telah benyak pengetahuan, pengalaman dan matang secara psikologis tidak boleh menyerahkan sepenuhnya kepada anak untuk memilih konten video. Keikutsertaan untuk menyeleksi sangat dibutuhkan karena layak dan tidak layaknya suatu video erat kaitannya dengan norma, budaya dan agama yang ingin ditanamkan pada anak sendiri adalah keputusan orang tua sendiri. (Penulis adalah dosen Kehumasan Politeknik LP3I Bandung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun