Kabupaten Indramayu sebesar 33,19%. Salah satu faktor penyebab tingginya angka stunting ini dikarenakan pernikahan dini pada remaja.Â
Hasil data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 angka stunting diBerdasarkan hasil studi (Warastuti dkk) pada tahun 2020 yang melaporkan terdapat 54,51% anak pernikahan dini di Kabupaten Indramayu. Tingginya angka pernikahan dini ini sangat berpengaruh pada kesehatan reproduksi remaja yang belum optimal, sehingga beresiko melahirkan bayi berat lahir rendah dibawah 2500 gram (BBLR) dan stunting.
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini terlaksana atas kerjasama antara Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu.Â
Ketua tim pelaksana pengabdian pada masyarakat, Dr. Nur Intania Sofianita, MKM memberikan penjelasan terkait pelaksanaan kegiatan yang meliputi pelatihan pengukuran antropometri bagi seluruh kader posyandu di Desa Jatisura, yang telah dilaksanakan pada hari Sabtu, tgl 13 Agustus 2022.Â
Upgrading skill pengukuran antropometri kader posyandu bertujuan agar menambah keterampilan kader saat bertugas yaitu mengukur dan menimbang balita, agar mendapatkan hasil ukur yang valid dan akurat.Â
Kader posyandu merupakan ujung tombak pengumpulan data balita di tingkat Desa/RT/RW, sehingga harapannya dapat melakukan pengukuran yang valid serta mempunyai pengetahuan gizi yang mumpuni.Â
Pelatihan pengukuran ini juga untuk meminimalisir kejadian salah ukur dan salah timbang. Kesalahan data hasil ukur dapat menyebabkan proses pengolahan dan hasil data status gizi tidak valid.
Kegiatan selanjutnya akan dilaksanakan pada bulan September 2022 adalah edukasi gizi 1000 HPK pada kelompok sasaran remaja, ibu hamil, ibu menyusui dan ibu balita serta keluarga.Â
Kegiatan dalam bentuk memberikan informasi untuk meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan praktik pembuatan menu gizi seimbang yang lengkap untuk semua kelompok sasaran sehingga dapat memilih dan mengolah makanan sehat bagi keluarga, mengurangi kejadian remaja pernikahan dini, prevalensi stunting menurun, kesiapan gizi yang adekuat pada saat hamil dan menyusui, serta kesiapan mental dan dukungan psikologis dari keluarga (suami, orang tua, mertua dan masyarakat sekitar) agar kelompok sasaran yang rentan sakit dapat menjalankan peranannya, agar lebih bahagia dan memberikan yang terbaik untuk keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H