Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa kita begitu terikat dengan orang tua atau orang yang kita sayangi? Jawabannya mungkin terletak pada konsep attachment atau kelekatan. Teori attachment, yang diperkenalkan oleh John Bowlby dan dikembangkan lebih lanjut oleh Mary Ainsworth, menjelaskan tentang ikatan emosional yang kuat antara seorang bayi dengan pengasuh utamanya, biasanya ibu. Ikatan ini tidak hanya memengaruhi perkembangan emosional bayi pada masa kanak-kanak, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang pada hubungan sosial dan psikologis individu.
John Bowlby: Pelopor Teori Attachment
John Bowlby, seorang psikolog asal Inggris, adalah pelopor dalam pengembangan teori attachment. Ia mengamati bahwa bayi memiliki kebutuhan bawaan untuk membentuk ikatan dengan pengasuh utama sebagai mekanisme bertahan hidup. Bowlby berpendapat bahwa ikatan ini bersifat biologis dan evolusioner, di mana bayi yang memiliki ikatan yang kuat dengan pengasuh cenderung lebih aman dan terlindungi.
Mary Ainsworth: Mengukur gaya AttachmentÂ
Mary Ainsworth, seorang psikolog anak, mengembangkan metode untuk mengukur gaya attachment pada bayi. Ia menciptakan Strange Situation Procedure, sebuah eksperimen yang mengamati reaksi bayi ketika dipisahkan dan kemudian dipertemukan kembali dengan pengasuh mereka. Berdasarkan hasil penelitiannya, Ainsworth mengidentifikasi tiga gaya attachment utama:
Secure attachment: Bayi dengan gaya attachment aman merasa nyaman menjelajahi lingkungan sekitar dengan kehadiran pengasuh, merasa sedih ketika terpisah, dan dengan cepat merasa tenang ketika dipertemukan kembali.
Anxious-resistant attachment: Bayi dengan gaya attachment cemas-resisten cenderung clingy atau menempel pada pengasuh, sulit dihibur ketika terpisah, dan menunjukkan campuran antara mencari kedekatan dan menolak kontak fisik ketika dipertemukan kembali.
Anxious-avoidant attachment: Bayi dengan gaya attachment cemas-menghindari cenderung tidak mencari kedekatan dengan pengasuh, menunjukkan sedikit emosi ketika terpisah, dan menghindari kontak fisik ketika dipertemukan kembali.
Implikasi Teori Attachment
Teori attachment memiliki implikasi yang luas dalam berbagai bidang, termasuk:
Psikologi perkembangan: Teori ini membantu kita memahami bagaimana pengalaman awal dalam kehidupan membentuk kepribadian dan hubungan sosial seseorang.