Mohon tunggu...
Nuril Ummah
Nuril Ummah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya mahasiswa UIN Malang fakultas ekonomi jurusan perbankan syari'ah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Identitas Negara Di Era Milenial

30 November 2023   19:04 Diperbarui: 30 November 2023   19:06 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Identitas ruang dan waktu mempunyai arti penting dalam permasalahan kebudayaan. Bagi sebuah negara modern seperti Indonesia, tidak hanya sekedar entitas geopolitik saja, namun selalu terdapat beragam kelompok sosial dan sistem budaya yang tercermin dari keberagaman budaya etniknya. Sepanjang sejarah berbagai proses kehidupan manusia telah menghasilakan ciri-ciri bentuk budaya yang berbeda-beda. Jika dicermati sejarah negeri ini, kita bisa melihat bahwa proses pembentukan masyarakat ideal memang patuh liku-liku. Suasana awal hubungan antaretnis di seluruh nusantara, meski dalam kenyataannya seringkali penuh dengan ketegangan sangat kondusif bagi pembangun kominas yang dibanyangkan.

Mewarisi jati diri bangsa Indonesia secara benar bukanlah perkara mudah. Diakui bahwa realitas sosial bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku yang berbeda-beda dengan budayanya masing-masing. Selama ini masih terdapat perbedaan pemahaman dalam mengartikan istilah etnis, yaitu berapa sebenarnya jumlah suku bangsa yang ada di Indonesia. 

Identitas seseorang ditentukan oleh keanggotannya dalam berbagai unit sosial. Karena seseorang berasal dari suku Bugis yang berbudaya bugis, maka dapat dikatakan ia mempunyai identitas Bugis, dan dengan demikian seterusnya terhadap suku Dani, Amkume, Tugutil, Jawa, Bali, Manggarai dan suku lainnya juga mempunyai identitas Bugis. 

Beberapa ilmuan sosial asing justru berpendapat bahwa semboyan "Bhineka Tunggal Ika" lebih merupakan suatu cita-cita yang belum dicita-citakan oleh masyarakat Indonesia secara keseluruhan dibandingkan kenyataan nyata yang  hidup di masyarakat sebagian orang. Oleh karena itu, penting untuk memahami kebudayaan Indonesia dari berbagai aspek guna menyadari bahwa integrasi merupakan unsur penting dalam upaya persatuan bangsa.

 Dalam konteks tujuan tersebut,sangat penting untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dalam pemajuan dan pengembanagan kebudayaan Indonesia guna memahami kebudayaan indonesia melalui pendekatan budaya pan-Indonesia. Multikulturalisme dapat diartikan sebagai keyakinan bahwa kelompok etnis atau budaya dapat hidup berdampingan secara damai berdasarkan prinsip hidup berdampingan yang di tandai dengan kesediaan untuk  menghormati budaya lain. Multikulturalisme merupakan formasi sosial yang membuka jalan bagi konstruksi ruang-ruang bagi identitas yang beragam, sekaligus jembatan yang menghubungkan ruang-ruang integrasi. Dengan berpegang pada prinsip bahwa tidak ada  masyarakat atau budaya yang statis, masyarakat dan budaya sosial secara umum telah berubah secara dinamis dari sudut pandang budaya.

Namun keberadaan revolusi keempat di era globalisasi telah memunculkan tren baruseperti kesamaan budaya dan homogenitas antar wilayah dan negara. Dalam kaitan ini, tentunya tidak semua individu atau maasyarakat ingin kehilangan jati diri atau lepas dari akar budayanya.

 Dalam kaitan ini, menjadi sangat penting untuk memunculkan pemahaman tentang budaya etnis yang kaya akan kearifan dan nilai-nilai daerah, serta membahas permasalahan kesadaran kolektif daerah yang mencerminkan identitas etnis dan nasional serta berbagi perubahannya.hal itu terjadi dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa secara konseptual, kearifan lokal merupakan bagian dari suatu kebudayaan. Hariyati subadio mengatakan kerifan lokal secara keseluruhan mencakup identitas budaya bahkan dapat dianggao sama, yaitu dapat diartikan sebagai identitas budaya dan kepribadian suatu bangsa. Dimasa depan, politik dunia akan semakin banyak menimbuklan konflik antar budaya bahkan antar peradaban.

 Dalam hal ini kearifan lokal sebagai warisan budaya menempati tempat sentral, sebagaimana hanya warisan budaya menempati tempat sentral sebagai inspirasi yang memperkokoh jati diri dan jati diri budaya. Indonesia, sebagai negara multietnis dan multikultural, sejak awal berdirinya mempunyai permasalahan mengenai legitimasi budayanya. Struktural masyarakat indonesia yang multidimensi menjadi kendala dalam mewujudkan konsep integrasi horizontal. Hal ini terlihat dari beberapa ciri yang dapat dikenalu sebagai kualitas fundamental dan landasan masyarakat, budaya, bahkan peradaban yang majemuk.

Mengingat hal ini, kita perlu memikirkan apa yang dilakukan negara ini untuk menghadapi perubahan yang sedang terjadi. Secara histiris, pengalaman masa lalu sangat berharga dalam menopang kehidupan masyarakat. Pengetahuan lokal semakin terintegrasu ke dalam pengetahuan nasional dan global seiring dengan munculnya tren menuju aksebilitas yang lebuh besar dalam kehidupan dunia. Ibukota budaya indonesia terdiri dari budaya unik yang meresap dan mencerminkan keberagaman kehidupan masyarakat lokal di indonesia. Mencermati pernyataan tersebut lebih lanjut, maka upaya kebudayaan harus diarahkan pada kemajuan peradaban, yaitu kebudayaan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang berpotensi mengembangkan dan memperkaya kebudayaan sendiri.

Di era globalisasi saat ini, dilakukan upaya untuk menghidupkan kembali, memperkuat, melestarikan dan mengembangkan peran adat dan lembaga adat. Sebagai bentuk nyata revitalisasi budaya daerah, kami akan memanfaatkan nilai-nilai budaya lokal untuk mengatasi berbagai permasalahan. Sebenarnya, kita tidak hanya bisa menghadapu berbagai tantangan masa depan, tapi kita juga bisa menjadikan kearifan lokal sebagai perekat untuk memperkokoh jati diri bangsa.

Merujuk pada penjelasan yang di sampaikan, nampaknya bangsa indonesia ditakdirkan menjadi bangsa yang multikultural. Atas dasar itu, seluruh komponen negara ini mempunyai kewajiban untuk melestarikan dan mendidik masyarakatnya untuk menjamin kelangsungan budaya bangsa lain. Oleh karen aitu, diperlukan pembelajaran yang tepat agar budaya kekerasan yang sering terjadi bisa ditumbangkan oleh budaya damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun