Mohon tunggu...
Nuril Mufarroha
Nuril Mufarroha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Malang

No pain, no gain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengabdi Sekaligus Mengabdi

29 Januari 2022   23:52 Diperbarui: 30 Januari 2022   00:21 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) merupakan salah satu program yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Program ini ditujukan kepada mahasiswa yang akan  beranjak dari semester 5 ke semester 6 yang sudah menempuh minimal 100 SKS dan KKM kali ini lebih mengutamakan untuk mengabdi serta membaur kepada masyarakat, baik dalam kegiatan pendidikan, keagamaan, dan lain-lain. Bagi mahasiswa, hal ini merupakan kesempatan untuk mengimplementasikan dan mengamalkan berbagai ilmu yang sudah didapat di perguruan tinggi. Namun, kali ini KKM dilaksanakan di daerah masing-masing mengingat masih merebaknya kasus covid 19. Tetapi hal ini tidak akan mengurangi semangat mahasiswa dalam mengabdikan diri kepada masyarakat.

Pondok Pesantren Tahfidzil Quran Sidorejo, merupakan pondok pesantren yang berfokus pada pendidikan Al-Quran. Sebagian besar santri di pesantren ini menghafalkan Al-Quran.  Pesantren ini terletak di Jalan  Rambutan RT 06 RW 04 Desa Sidorejo Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang. Pondok Pesantren Tahfidzil Quran ini cukup terkenal di daerah tersebut. Sehingga tak heran jika jumlah santri yang belajar di situ cukup  banyak. Selain terkenal dengan fasilitas dan sistem pengajaran yang bagus, pesantren ini juga terkenal sebagai pesantren yang mampu melahirkan lulusan yang mana siap untuk terjun di dunia kerja. Oleh karena itu, saya tertarik untuk menjadikan pesantren ini sebagai lokasi KKM saya.

Awal kedatangan saya di Pondok Pesantren Tahfdzil Quran Sidorejo adalah untuk meminta izin melakukan KKM dengan menyerahkan surat perizinan dari kampus. Tidak hanya itu, saya juga menyerahkan proposal yang berisi beberapa program kerja KKM yang akan dilaksanakan satu bulan ke depan. Setelah mendapatkan izin dari pengasuh, maka kegiatan KKM dapat langsung dilakukan pada minggu itu juga. Selain itu, saya juga diperbolehkan untuk tinggal di pondok pesantren selama kegiatan KKM ini berlangsung. Dari sini, saya mulai mempersiapkan segala kebutuhan yang akan diperlukan, baik keperluan pribadi maupun keperluan kegiatan KKM.

Kegiatan KKM ini diawali dengan acara pembukaan yaitu pada tanggal 27 Desember 2021,  yang mana acara dimulai dari sambutan DR. KH. Mudlofir, S. H selaku pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzil Quran Sidorejo. Kemudian dilanjutkan dengan pembukaan kegiatan KKM-DR 2021-2022. Setelah rangkaian acara demi acara selesai, di bagian akhir saya melakukan perkenalan dan menyampaikan program kerja KKM-DR yang akan dilaksanakan satu bulan yang akan datang. Para santri mengikuti acara ini dengan antusias. Hal ini dikarenakan pondok pesantren ini tidak pernah dijadikan lokasi KKM. Sehingga KKM UIN Malang lah yang pertama kali mengadakan kegiatannya disini.

Setelah dibukanya kegiatan KKM, menandakan bahwa sebuah pengabdian dimulai. Pengabdian merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam beberapa aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun. Selain itu, kegiatan pengabdian ini juga merupakan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama kuliah dan belajar bersama masyarakat. Karena kegiatan pengabdian dilakukan di pesantren, maka objek pengabdiannya adalah santri. Maka dari itu, saya berupaya untuk membantu aktivitas santri serta menciptakan inovasi baru di pondok pesantren. Untuk itu, perlu disusun program kerja yang tepat sehingga tepat dan sesuai dengan kebutuhan pesantren.

Program kerja pertama yaitu kerja bakti membersihkan pesantren. Tidak hanya saya seorang diri, tetapi saya juga mengajak para santri untuk bersama-sama membersihkan lingkungan pondok pesantren. Kami membersihkan tempat-tempat yang kotor dan penuh dengan sampah yang berserakan. Area pembuangan sampah pun juga perlu untuk dibersihkan karena masih kumuh dan kurang terawat. Dengan ditemukannya banyak sampah di berbagai tempat, menandakan kesadaran santri akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya masih terbilang minim. Maka dari itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran santri akan sampah. Hal ini dapat dilakukan dengan penempelan poster tentang pentingnya menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya.

Tidak hanya membersihkan lingkungan saja, tetapi saya juga mengajak santri untuk melakukan penghijauan di area pesantren, seperti di teras depan. Selain untuk menambahy estetika, penghijauan ini juga baik untujk kesehatan. Lingkungan pondok pesantren menjadi lebih rindang dan sejuk sehingga santri akan merasa lebih nyaman dalam belajar. Apalagi ketika menghafalakan Al-Quran, memang membutuhkan suasana yang nyaman agar hafalan menjadi mudah dan cepat. Kenyamanan dalam belajar dan kelancaran hafalan tidak hanya didukung oleh faktor lingkungan saja, tetapi juga faktor internal dari diri seorang santri. Santri harus memiliki raga dan jiwa yang sehat.  Maka dari itu, saya mengadakan senam sehat setiap pagi dan diikuti oleh seluruh santri. Apalagi masa pandemi seperti ini, semua orang harus menjaga kesehatan tubuhnya masing-masing. Maka dari itu, saya juga menyebarkan poster tentan protokol kesehatan, harapannya santri selalu menaati protokol kesehatan sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran covid 19.

Mengingat bahwa saya belajar di fakultas pendidikan, maka saya harus bersiap menjadi pendidik yang baik. Oemar Hamalik, (1990:52) menyatakan bahwa dalam system dan proses pendidikan mana pun, guru tetap memegang peranan penting. Dapat disimpulkan bahwa seorang pendidik memiliki peran yang sangat penting dan berpengaruh terhadap ketercapaian pembelajaran. Sebagai calon pendidik, saya perlu belajar banyak hal, termasuk mencoba terjun ke lapangan, yaitu kelas belajar. Dalam kesempatan KKM ini, saya mengajar di madrasah diniyah setiap hari selasa dan rabu. Saya memgajar mata pelajaran bahasa Arab dan tauhid. Di sini saya belajar banyak hal, mulai dari bagaimana cara menyampaikan pelajaran agar menarik, bagaimana mengatur penggunaan bahasa agar mudah dipahami, bagaimana memahami karakter masing-masing santri dan masih banyak lagi. Tak lupa, di sela-sela pembelajaran, saya menyampaikan motivasi dan nasihat termasuk tentang moderasi beragama.

Pondok Pesantren Tahfidzil Quran Sidorejo sebenarnya memiliki potensi ekonomi yang sangat tinggi. Contohnya seperti usaha mebel milik pesantren. Yang mengoperasikan usaha ini adalah santri sendiri dibawah bimbingan pengasuh. Sehingga santri dilatih berwirausaha sejak masih di pesantren. Sehingga ketika lulus nanti siap untuk terjun ke dunia kerja. Produk dari mebel ini juga sudah laku banyak di pasaran. Contoh lain yaitu UMKM Air Minum Isi Ulang. Pesantren ini memiliki filter mesin isi ulang air galon yang memadai. Selain itu juga mempunyai stok galon yang cukup banyak. Sayangnya, isi ulang galon ini hanya dinikmati oleh santri saja. Padahal jika dipasarkan di masyarakat luas, bisa berpotensi meningkatkam ekonomi pondok pesantren. Apalagi untuk membeli mesin tersebut tentu memakan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu, saya meminta izin pengasuh untuk mencoba memasarkan galon tersebut, minimal di toko-toko terdekat. Sebelum dipasarkan, saya melakukan branding produk yang ditempelkan di galon. Hal tersebut perlu  dilakukan karena merupakan identitas dari produk tersebut sehingga dapat diidentifikasi dan dibedakan di pasar.

Tak terasa KKM di Pondok Pesantren Tahfidzil Quran sudah terlampaui. Selama satu bulan di sini tentu saya mendapat banyak sekali pelajaran dan pengalaman. Dari sini saya banyak belajar pelajaran kehidupan yang tidak saya dapatkan selama duduk di bangku kuliah. Mulai dari memahami perbedaan masing-masing individu baik itu pendapat, karakter, maupun tingkah laku atau kebiasaan serta bersikap menghargai satu sama lain. Tiba saatnya perpisahan dan penutupan kegiatan KKM. Namun sebelum itu, saya mempersembahkan kenang-kenangan sebagai ungakapan terima kasih karena  telah menerima saya dengan baik. Selai  itu juga telah memberikan pengalaman berharga yang tak terlupakan. Setelah acara penutupan, menandakan berakhirnya pengabdian saya di pondok pesantren ini. Namun perjuangan belum tuntas sampai di sini saja, tetapi masih banyak lagi tantangan ke depan yang harus dilewati dengan semangat yang tinggi. Hingga suatu saat nanti saya kembali lagi ke daerah ini, dengan segudang prestasi dan banyak berkontribusi positif terhadap berkembangnya desa Sidorejo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun