nanogel dari ekstrak daun getih getihan sebagai obat luka robek.
 Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksata yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 2024. Tim yang diketuai oleh Ririn Kholifatu Yuliani (S1 Biologi), beranggotakan Nur Malika Ilma (S1 Biologi), Nadhira Tufahati (S1 Biologi), dan Azizah Zahratu Salimah (S1 Farmasi) dari kolaborasi antara Fakultas Sains dan Teknologi Terapan dengan Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan dibawah bimbingan Oktira Roka Aji, S.Si., M.Si. berhasil menginovasikan Berdasarkan data dari World Healt Organization (WHO,2019) di dunia sebesar 12,8% atau 8,4 juta, di Amerika Serikat kejadian luka robek 2019 sebesar 7,3 juta sedangkan di Indonesia pada tahun 2019 kejadian luka robek sebesar 23,2%. Penyebab utama terjadinya luka ialah jatuh dan kecelakaan baik kendaraan maupun pada saat kerja. jika luka robek tidak segera diatasi akan berakibat terjadinya infeksi bakteri atau patogen asing lainnya yang membahayakan kesehatan tubuh. Infeksi akibat luka yang tidak dirawat dengan tepat dapat menimbulkan sejumlah gejala, seperti: demam dan nyeri pada area luka.
  Baru baru ini, nanogel dipelajari sebagai pengantar target obat yang memiliki kelebihan stabilitas yang sangat baik, kapasitas pemuat obat-obatan, konsistensi biologis, kemampuan penetrasi yang kuat dan kempuan untuk merespon rangsangan lingkungan. Pada penelitian ini Nanogel dibuat dari ekstrak daun getih-getihan. Daun getih- getihan memiliki senyawa flavonoid, alkaloid, terpenoid, dan fenolik yang dapat berfungsi sebagai antiinflamasi, antibakteri, antioksidan, dan pelindung jaringan kulit.
 Â
"Selama ini tanaman getih- getihan jarang dimanfaatkan karena dianggap sebagai tanaman liar, padahal tanaman ini memiliki kandungan seyawa flavonoid yang tinggi serta banyaknya potensi tanaman liar getih-getihan di Indonesia. Saya dan tim memiliki ide untuk memanfaatkan tanaman liar getih-getihan menjadi produk nanogel untuk penyembuhan luka robek. Produk ini kami beri nama 'NAFIS' (Nanogel Rivina humilis) dengan harapan dapat berguna dan dapat diimplementasikan dikalangan kesehatan". Jelas Ririn Kholifatu Yuliani selaku ketua tim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H