Mohon tunggu...
Muhammad NurilHidayat
Muhammad NurilHidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Nuril

Civil Engineering

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Angkat Sejarah Desa Melalui Video Profil, Mahasiswa KKN UM Kunjungi Sungai di Atas Sungai

23 Juni 2020   12:00 Diperbarui: 23 Juni 2020   11:53 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN UM bersama pemuda Karang Taruna mengunjungi Syphon Metro Talangagung pada Minggu (14/6/2020)

Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang sedang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berkunjung ke Syphon Metro Talangagung pada Minggu (14/6) bersama dengan pemuda Karang Taruna setempat. Syphon Metro Talangagung terletak di Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang.

Kegiatan kunjungan yang dilaksanakan pada pukul 11.00 WIB ini dimaksudkan untuk menggali informasi guna memenuhi salah satu program kerja KKN yaitu pembuatan video profil desa. Dalam video tersebut, selain mengangkat potensi Desa Talangagung, juga akan dijelaskan tentang sejarah Desa Talangagung. Arqi, Humas Karang Taruna Desa Talangagung mengatakan bahwa nama Talangagung diambil dari kata Talang yang berarti tempat jalannya air, dan agung yang berarti besar. Artinya, nama tersebut diambil dari Syphon Metro Talangagung ini, ujarnya.

Syphon Metro Talangagung yang terlrtak di Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang
Syphon Metro Talangagung yang terlrtak di Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang

Syphon sendiri adalah salah satu infrastruktur keairan yang menggunakan prinsip fisika yaitu hukum Bernoulli. Fungsi utama syphon adalah memindahkan air dari satu tempat ke tempat yang dengan tekanan di kedua ujungnya adalah sama besar. Syphon Metro Talangagung ini berdiri diatas sungai dengan posisi melintang arah syphon. Maka dari itu Syphon ini disebut juga sungai di atas sungai. Menurut Arqi, Syphon Metro Talangagung ini sudah didirikan sejak ratusan tahun yang lalu ketika masa kolonial Belanda, namun kondisinya hinga saat ini masih layak digunakan dan masih terus beroperasi mengalirkan fluida berupa air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun