Mohon tunggu...
Nuril Hanifa
Nuril Hanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kita usahakan gelar itu

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Bedah Makna Semiotika dalam Iklan Sprite "Kemacetan di Jalan"

14 Januari 2025   16:13 Diperbarui: 14 Januari 2025   16:13 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Instagram Sprite 

Bedah Makna semiotika dalam Iklan Sprite 'Kemacetan di Jalan"

Dalam kehidupan bermedia sosial tidak luput dari siaran iklan yang ada di tengah asiknya nonton. Contohnya adalah iklan Sprite yang sering lewat saat sedang bermedia sosial. Nyatanya iklan tersebut dapat kita ketahui maknanya dengan analisis menggunakan teori Charles S. Pierce yakni Ikon, Indeks, dan Simbol.

Ikon 

Ikon adalah tanda yang memiliki kesamaan fisik atau visual dengan objek yang dikandungnya. Ikon tidak memerlukan kesepakatan konvensional untuk dipahami, karena maknanya langsung terlihat dari bentuknya. Ikon dalam konteks iklan ini Merujuk pada elemen visual yang langsung menggambarkan objek atau konsep yang ingin disampaikan. Misalnya:

  • Gambar botol Sprite yang terlihat dingin dan segar menjadi ikon dari kesegaran yang ditawarkan produk tersebut.
  • Gambar lemon dan jeruk nipis yang disatukan dengan soda dan es batu menjadi ikon dari rasa yang ditawarkan produk Sprite. Rasa asam, segar soda dengan dinginnya es batu menjadi menarik jika produk digandengkan dengan situasi yang panas dan haus.

Indeks

Indeks adalah tanda yang menunjukkan hubungan sebab-akibat dengan objek yang di bawahnya. Indeks berfungsi sebagai bukti atau petunjuk yang mengarah pada sesuatu yang lain. Misalnya:

  • Dalam video terdapat beberapa pengendara yang sedang kepanasan digambarkan dengan adanya gas dan api di helm yang digunakan pengendara lain, indeksnya mereka kehausan dan membutuhkan sesuatu yang menyegarkan untuk meredakan haus akibat panas kemacetan.
  • "Tersenyum" merupakan tanda bahwa produk minuman sprite dengan lemon dan jeruk nipis membantu menyegarkan tengorokan dan mencegah haus.

Simbol

Simbol dalam iklan ini mencakup unsur-unsur yang memiliki makna lebih dalam dan sering kali bersifat budaya. Misalnya:

  • Tagline "Sprite Baru Seger Bener" merupakan simbol dari produk saat setelah dicoba kesegarannya setelah haus dan kelelahan karena panas.
  • "Awas Hausinasi" disampaikan dengan plesetan dari kata halusinasi menjadi hausinasi. Halusinasi memiliki kemiripan dengan kata hausinasi yang berfungsi sebagai frasa unik menjadi media mempromosikan produk minuman yang dapat mencegah kehausan.
  • Warna jaket dan helm hijau pada pemeran utama laki-laki serta warna jaket dan helm kuning pada pemeran wanita merupakan representasi dari warna kemasan produk. Warna tersebut juga menggambarkan kesegaran dan kealamian produk, yang diharapkan dapat menarik perhatian konsumen dan mengasosiasikan produk dengan kesegaran alami.
  • Kata "ahh..." yang dikeluarkan setelah minum merupakan ekspresi kepuasan, kenikmatan, kelegaan dan kebiasaan sosial masyarakat saat setelah merasakan kesegaran sprite yang diminum saat haus dan cuaca panas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun