Novel ini menceritakan penderitaan fisik yang dialami oleh Biru Laut dan teman-temannya, juga menggambarkan penderitaan psikologis dan emosional dari keluarga yang ditinggalkan. "Laut Bercerita" mengangkat tema tentang keberanian, solidaritas, dan pengorbanan dalam perjuangan melawan ketidakadilan. Leila S. Chudori berhasil menggambarkan realitas pahit dari perjuangan mahasiswa di bawah rezim yang menindas, serta dampaknya terhadap individu dan keluarga. Berikut hasil analisis novel "Laut Bercerita" menggunakan teori Charles S. Pierce
BAB 1 (Biru Laut)
Ikon:Â
- Manusia Pohon, si Mata Merah, lelaki seibo, si Perokok dan si Raksasa adalah ikon dari aparat-aparat pemerintah atau anggota Pasukan Kusus Elang yang menculik tokoh Biru Laut dan teman-temannya.
- Musang dan ular merupakan ikon dari tokoh Gusti. Terbukti dalam kalimat "Dia lebih cocok disebut ular, merayap, melilit, dan menggigit sembari mengirim beberapa tetes racun yang mematikan."
Indeks
- Debar jantung semakin "menggedor-gedor dada" adalah indeks dari rasa takut yang dialami Laut karena dibawa ke tebing pantai.
- "jantungku mulai berdebar-debar" adalah indeks dari perasaan takut  atau cemas karena Laut mendengar ada seseorang yang mengetahui keberadaannya.
- "Astaga!" adalah indeks dari Laut yang tidak menyangka.
 Simbol
- Kematianku tak lebih seperti saat seorang penyair menuliskan tanda titik pada akhir kalimat sajaknya adalah simbol karena menggunakan tanda titik sebagai metafora yang merepresentasikan adanya kehidupan yang selesai dan berakhir.
- Mengangguk adalah simbol dari meng-iyakan atau menyetujui pernyataan
- "Daniel dan karakternya yang berapi api" adalah simbol yang diberi oleh Laut pada Daniel. Dalam hal ini, "berapi-api" adalah metafora yang menyimbolkan aspek karakter atau emosi yang kuat, dan itu dipahami sesuai dengan interpretasi konvensional.
- ungkapan seperti "ah taik" termasuk dalam kategori simbol, karena maknanya tidak literal tetapi bergantung pada konvensi atau konteks budaya. Frasa ini digunakan sebagai ekspresi emosi, seperti kejengkelan, kekesalan, atau ketidakpuasan, yang tidak ada hubungannya secara langsung dengan arti literal kata "taik." Artinya bersifat konvensional dan dipahami sesuai konteks budaya atau situasi.
- "sang penyair" termasuk dalam kategori simbol untuk menggambarkan seseorang dengan kualitas atau sifat tertentu, mungkin kreatif, bijaksana, atau memiliki wawasan yang dalam. "Penyair" tidak selalu merujuk pada seorang penulis puisi secara literal, tetapi lebih pada gambaran atau citra seseorang dengan sifat tertentu.
- "Kelam" yang merupakan simbol dari kepahitan, keputusasaan, dan rasa sia-sia
- "Bawah tanah" pada frasa "aktivis bawah tanah" merupakan simbol dari perjuangan yang dilakukan secara tertutup dan rahasia.
BAB 2 (Asmara Jati)
Ikon:
- "Blackbird" atau burung hitam dalam lirik lagu The Beatles kesukaan ayah Biru Laut dan Asmara Jati merupakan ikon dari Laut sendiri, bermakna dengan sayap patah yang mencoba untuk terbang, selalu menunggu momen untuk bersinar.
- "Orang pintar" di sini merupakan ikon dari orang yang memiliki ilmu supernatural.
- "Badai dan ombak besar" yang disebutkan Alex kepada Asmara Jati merupakan ikon dari masalah besar yang terjadi di pemerintahan Indonesia.
- "Kepompong" termasuk ikon karna menggambarkan suatu keadaan yang tertutup, gelap dan sunyi.
- "Pemuda rimbah" termasuk ikon karena menggambarkan alex yang berjenggot seperti orang hutan yang memiliki banyak bulu.
Indeks:
- "menyaksikan kegerahan politik" Pada kata "kegerahan" merupakan indeks dari suasana yang tegang pada politik.
- "Menggelenggeleng kan kepala" merupakan indeks dari menolak.
- "Keringat" di wajah Anjani yang merupakan indeks dari perasaan panik dan cemas.
Simbol:
- "Mengeras" termasuk simbol dari suatu amarah yang sudah ada pada diri penyiksa tersebut.
- "kami akan menikmati ikan bakar dan kerang di pinggir laut". Pada kalimat tersebut "ikan bakar, dan kerang." Merupakan simbol dari  berangan-angan, membayangkan ke tempat yang di inginkan.
- "Ruang fantasi" termasuk simbol darikarya sastra tidak nyata yang terdapat pada buku-buku milik laut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H