Mohon tunggu...
Nuril Hanifa
Nuril Hanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kita usahakan gelar itu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metafora dalam Semiotika Menurut Pandangan Lakoff dan Johnson

13 November 2024   19:09 Diperbarui: 13 November 2024   19:12 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam menyampaikan sebuah pesan melalui suatu tanda, diperlukan ketelitian  dalam bagaimana tanda tersebut mengungkapkan atau merepresentasikan hal yang dimaksudkan. Kesalahpahaman dapat terjadi karena makna tanda terlalu jauh dari hal yang akan direpresentasikan. Penggunaan metafora dalam menentukan suatu tanda dari suatu hal, bisa digunakan untuk menciptakan tanda-tanda yang kreatif dan tidak biasa. Metafora adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu hal yang  relevan dan memiliki keterkaitan persepsi. Dalam semiotika, metafora melibatkan suatu petanda sebagai penanda yang ditujukan kepada suatu petanda yang berbeda. Metafora yakni suatu ilmu yang mempelajari tentang representasi suatu hal menggunakan hal lain dengan maksud dan makna yang serupa dalam kajian semiotika.

Menurut Lakoff dan Johnson (dikutip oleh Chandler, 2002) yang berpendapat "the essence of metaphor is understanding and experiencing one kind of thing in terms of another", yang berarti bahwa esensi atau hakikat dari metafora adalah memahami dan merasakan suatu hal dalam bentuk lain. Dalam bentuk semiotika, metafora melibatkan suatu petanda sebagai penanda yang ditujukan kepada suatu petanda yang berbeda.

Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa metafora tidak selalu menggunakan kata untuk menghubungkan dua konsep yang berbeda, metafora juga bisa menggunakan gambar untuk menghubungkan kedua konsep berbeda tersebut. Istilah untuk metafora yang menggunakan gambar adalah metafora visual atau Pictorial Metaphor. Pictorial metaphor atau metafora bergambar merepresentasikan suatu ide, tempat, benda, atau orang melalui gambar visual yang menunjukkan kesamaan atau keterkaitan tertentu. Umumnya metafora visual digunakan dalam periklanan.

Menurut Lakoff dan Johnson metafora dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

  • Metafora Orientasional, adalah metafora yang berhubungan dengan orientasi pengalaman manusia, seperti atas/bawah, depan/belakang, keluar/masuk, nyala/mati, jauh/dekat, dalam/dangkal, dan tengah/sekeliling.
  • Metafora Ontologikal, adalah metafora yang menghubungkan suatu aktivitas, emosi, dan ide dengan sesuatu yang nyata atau berwujud. Metafora Ontologikal melibatkan personifikasi seperti mengonseptualisasikan pikiran, pengalaman, dan proses dari hal abstrak lainnya menjadi sesuatu yang memiliki sifat fisik.
  • Metafora Struktural, adalah metafora menyeluruh yang memperkenankan pembacanya untuk menyusun suatu konsep dalam bentuk berbeda. Lakoff dan Johnson sepakat bahwa metafora struktural ini didasarkan pada dua ranah, yaitu ranah sumber dan ranah sasaran, serta didasarkan pada hubungan timbal balik yang sistematis dalam pengalaman sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun