Mohon tunggu...
Nuril Hanifa
Nuril Hanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kita usahakan gelar itu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semiotika Menurut Charles William Morris

6 November 2024   17:26 Diperbarui: 6 November 2024   17:27 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8a/William_Morris_age_53.jpg/220px-William_Morris_age_53.jpg 

Charles William Morris adalah seorang filsuf dan tokoh besar semiotika Amerika. Beliau lahir pada tanggal 23 Mei 1901 di Denver, Colorado. Charles William Morris memiliki teori semiotika yang berpengaruh terhadap perkembangan sejarah semiotik pada tahun 1930-an dan 1940-an. "Ilmu Tentang Tanda" menurut Morris (1946) didefinisikan sebagai suatu proses tanda, yakni sesuatu menjadi tanda bagi sebagian organisme. Melihat semioka sebagai cara untuk menjembatani tampilan filosofis, morris mendasarkan teorinya pada behaviorisme sosial.

Charles William Morris mengatakan bahwa bahasa adalah sebuah sistem tanda yang dibedakan atas sinyal dan symbol. Akan tetapi semiotic tidak hanya membahas tentang isyarat bahasa saja, tetapi juga tentang isyarat non bahasa dalam komunikasi manusia. Sebuah tanda memerlukan interpretasi. Misalnya jika saya melihat sebuah cabai berwarna merah, maka itulah tanda bahwa cabai itu sudah matang.

Terdapat tiga perspektif semiotika menurut Charles William Morris

Semiotika dengan Semantik

Semiotika semantik menggambarkan makna suatu tanda menurut 'makna' yang disampaikan. Perwujudan makna dari semiotika semantic disampaikan penutur melalui ungkapan keberadaannya. Perwujudan makna suatu bahasa dapat dikatakan berhasil jika makna atau arti yang ingin disampaikan oleh penutur melalui kalimat dapat dipahami dan diterima secara tepat oleh pendengarnya. Singkatnya ungkapan penutur sama dengar persepsi pendengarnya.

Contoh: 

Ambulans melaju cepat di jalan sambil membunyikan sirene dengan lampu merah yang berputar-putar, menandakan ada orang celaka atau sakit yang sedang dilarikan ke rumah sakit. Penafsiran tanda ini berbeda jika sirene tersebut berasal dari mobil polisi yang melaju di depan rombongan pembesar, karena sirine tersebut menandakan ada pembesar yang lewat. Begitu pula dengan sirene yang diiringi lampu merah yang berputar, mempunyai penafsiran berbeda jika berasal dari mobil pemadam kebakaran.

Semiotika dengan Sintaksis

Semiotika dan sintaksis merupakan tinjauan tentang pengubahan bahasa sebagai perpaduan dan kombinasi dari berbagai sistem tanda tanpa memperhatikan 'makna'. Semiotika sintaksis mengabaikan pengaruh konsekuensi bagi orang yang menafsirkan.  Perwujudan bahasa akan dapat dijelaskan secara komposisional dan menjadi bagian-bagian, serta hubungan antara bagian dalamnya.

Contoh:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun