Seperti:
“… Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.” (QS. Ali Imran: 159)
Pesan Moral Buku “Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa”
Jangan terjebak oleh standar kesuksesan yang ditetapkan masyarakat umum, karena mereka yang menetapkannya pun belum tentu bisa menggapai dan andil dalam kesuksesan orang lain. Tentukan standar kesuksesanmu sendiri dari hasil kerja dan usahamu sendiri. Evaluasi diri dan tanyakan pada dirimu sendiri atas kemampuan yang kamu miliki. Juga semua faktor yang dapat memengaruhi dirimu. Jangan simpan rapat kemampuanmu sendiri lalu menuruti kata orang.
Dan, pada akhirnya yang dapat merasa sukses hanya lah dirimu sendiri. Orang lain akan menilai sesuai dengan standar mereka, tetapi dirimu sendiri-lah yang mengetahui proses panjang yang telah ditempuh dalam meraih kesuksesanmu, dan yang akan merasa bahagia atas hasil kesuksesanmu hanya lah dirimu sendiri. Bukan orang lain.
Kita hidup di dunia yang fana dan jauh dari kata sempurna, dan faktanya sudah diketahui semua orang. Lantas, mengapa kita menuntut kesempurnaan hanya untuk mengindahkan mata orang lain? Dan, berapa presentase yang harus didapat dari sebuah kesempurnaan itu?
Jika berbicara tentang kesempurnaan, tidak akan ada habisnya. Kita perlu menyadari bahwa dalam hidup kita akan bergelut dengan ketidaksempurnaan dan hal tersebut yang membawa warna ke dalam kehidupan kita. Ada kalanya kita harus menerima, tetap berusaha sebaik mungkin, dan jalani hidup dengan ketidaksempurnaan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H