Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga ilmu yang mempelajari tentang keilmuan akhirat dan keilmuan dunia. Dalam kehidupan pesantren, pondok selalu Mengkader para santrinya untuk paham akan keilmuan baik dalam keilmuan akhirat dan keilmuan dunia. Mungkin dalam pondok pesantren salaf pelajaran yang berkaitan dengan dunia sangatlah sedikit namun pelajaran mengenai agama sangatlah menonjol dalam pesantren salaf.Â
Begitu juga dengan pondok modern malah pondok modern sangatlah berlawanan dengan pondok salaf, pondok modern jauh lebih menyeimbangkan keilmuan diantara agama dan ilmu dunia namun pembahasan kami tidak pada macam macam pondok pesantren melainkan khusus pada santri yang berperan dalam kehidupan sehari-hari.Â
Pendapat saya mengenai pondok pesantren antara salaf dan modern tidak ada perbedaan yang signifikan melainkan peran santri lah yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat.
Banyak kita lihat peran santri di kehidupan sehari-hari setelah dia boyong, ada santri yang hidupnya terjerumus pada kesesatan atau lebih tepatnya banyak melakukan hal-hal tercelah dan ada juga santri yang taat dan selalu menjaga kesuciannya dari hal-hal yang berbau maksiat dan selalu melakukan hal-hal terpuji. Kemudian apakah ada pengaruh peran antara pondok dan santri? Mari kita ulas bersama-sama.
Dalam kehidupan santri di pondok pesantren banyak hal-hal yang sakral dalam pondok dan para santri juga menyakini ya seperti contoh ketika ada santri yang pulang ke rumah pamit maka hidupnya akan indah dan akan memberikan manfaat ketika dia mampu berperan dalam masyarakat begitu juga dengan sebaliknya ketika ada santri yang pulang ke kampung tanpa pamit maka  hidupnya akan kacau balau.Â
Menurut pengamatan yang saya lakukan pada paman saya yang lulus dari pondok pesantren salaf yang mana kehidupan nya sangat mudah mempengaruhi kehidupan masyarakat. Kemudian menurut beliau dia mengatakan bahwasanya semua yang dia lakukan semua itu karena mendapat barokah dari pondok pesantren dan guru guru nya.Â
Begitu juga sebaliknya dengan santri yang Boyong atau pulang tanpa izin menurut para guru pondok pesantren dia akan mendapat musibah dalam kehidupan sehari-hari karena dia pulang tanpa pamit dan para guru juga mengingatkan kalau ada santri pulang tanpa pamit ilmunya akan hilang. Begitu juga pengamatan yang saya lakukan pada teman saya dan novel yang pernah saya baca mengenai kehidupan santri yang pulang tanpa izin.Â
Novel itu berjudul "tuhan izinkan aku jadi pelacur" menurut kami novel tersebut sangat kontroversi namun yang saya ambil bukan cerita dewasanya melainkan peran santriwati yang tega menjual dirinya demi menghianati tuhan dan agamanya. Â Kemudian saya menyimpulkan bahwa pondok pesantren merupakan salah suatu lembaga yang memiliki sakralisasi yang dapat berperan dalam kehidupan santri.Â
Menurut buku yang saya baca dan pengamatan para santri, ketika ada santri pulang tanpa izin dan santri pulang  dengan izin itu dapat mempengaruhi psikologis santri tersebut.Â
Ketika santri pulang kemudian dia izin secara tidak langsung dia sudah selangkah maju menuju kedewasaan yang menunjukkan sikap profesional dalam menuntut ilmu yang mana sikap profesional sangatlah mendominasi kehidupan untuk sukses begitu juga dengan santri yang pulang tanpa izin dia tidak memiliki sikap profesional dan cenderung fanatik buruk dengan semua hal, hal tersebutlah yang membuat dia terjerumus pada lembah kemaksiatan dan akan mengalam masa  depan yang suram.
Kemudian mengenai sakralisasi barokah pondok pesantren itu hampir sama seperti nano teknologi yang diberikan oleh Tuhan untuk hambanya yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Â