Peluang dan tantangan implementasi kurikulum merdeka di kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang direspon positif oleh mahasiswa. Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (HMPS PBA) mewadahi minat dan perhatian mahasiswa ini dengan menggelar acara "Mengenal Lebih Dekat Kurikulum Merdeka Kampus Merdeka Jurusan Pendidikan Bahasa Arab". Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa PBA mulai semester satu sampai akhir. Meskipun acara dilaksanakan pada hari libur, yaitu hari Minggu tanggal 18 Â September 2022 tidak menyurutkan animo untuk ikut hadir dan mengetahui peluang yang dapat diperoleh.
HMPS PBA menghadirkan Dr. Nuril Mufidah, M.Pd sebagai narasumber pada kegiatan ini. Materi disampaikan berbalut dengan cerita perjumpaannya dengan beberapa mahasiswa UNPAD di Sudan dalam rangka menempuh mata kuliah kalam (kemahiran berbicara bahasa Arab). Berikutnya pada sesi tanya jawab mahasiswa tertarik untuk mengetahui lebih lanjut langkah-langkah, tips dan trik yang bisa dipersiapkan untuk memperoleh kesempatan belajar sebagian mata kuliah di perguruan tinggi luar. Di akhir sesi tanya jawab ini narasumber memberikan informasi tentang pentingnya kolaborasi di era modern ini. Kompetisi pada saat ini adalah kemampuan kolaborasi. Siapa yang paling cakap berkolaborasi maka akan semakin dekat dengan kesuksesan. Kurikulum merdeka memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan berkolaborasi secara global dan kita dihadapkan pada dua pilihan saja yaitu mau atau tidak mau. Kehidupan di era modern ini membuka banyak kemudahan, kemungkinan, peluang, dan juga tantangan maka mahasiswa hendaknya mendeteksi dan mengambil sebanyak-banyaknya peluang. Semua kemungkinan ini akan terbuka jika mahasiswa aktif menjadi subjek. Begitulah memang salah satu poin dari kurikulum merdeka, yaitu mahasiswa sebagai subjek atau berpusat kepada mahasiswa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H