Mohon tunggu...
NURIL BADIATUL UMAH
NURIL BADIATUL UMAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jadilah diri sendiri

Kita pasti bisa!

Selanjutnya

Tutup

Money

Pertumbuhan Ekonomi di Masa Pandemi

29 Juni 2021   20:45 Diperbarui: 30 Juni 2021   10:51 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

     Saat ini bangsa Indonesia masih terdampak adanya virus covid-19 yang menyebar hampir di seluruh dunia. Virus covid-19 sudah satu tahun lebih menyebar di Indonesia sejak pemerintah memberikan informasi tentang adanya covid-19 pada tanggal 2 Maret 2020. Kemunculan virus covid-19 ini menjadi pukulan berat bagi perekonomian bangsa Indonesia, baik dari sektor pemerintah, perusahaan terkena imbas. Pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan, akibat pemerintah memberikan kebijakan atau keputusan untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberbagai kota dan kabubaten di Indonesia yang dimulai sejak awal April 2020. Sehingga membuat semua aktivitas produksi, distibusi dan aktivitas lainnya di Indonesia tidak dapat berjalan dengan lancar yang dapat menganggu kinerja perekonomian. Pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 mengalami  minus, disebabkan karena angka penggangguran yang melonjak akibat pandemi covid-19.

         Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu fenomena yang sangat penting belakangan ini dialami diseluruh dunia. Pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu tolak ukur yang dijadikan untuk mengukur keberhasilan suatu pembangunan ekonomi. Karena itu, setiap daerah selalu menetapkan target tingkat pertumbuhan ekonominya dalam perencanaan dan tujuan pembangunan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Nasional di Indonesia pada tahun 2020 mengalami penurun pada kuartal I yaitu 2,97% , kuartal II -5,32%, kuartal III -3,49%, sedangakan dibandingkan dengan kuartal empat adalah -2,19% yang mengalami penurunan secara drastis. Penurunan perekonomian pada kuartal II tahun 2010 ini diakibatkan karena adanya PSBB. Indonesia mengalami resensi setelah pertumbuhan ekonomi mengalami minus pada dua kuartal terakhir ini secara berturut-turut. Penurunan secara drastis terjadi akibat melemahnya daya minat beli masyarakat. Berkurangnya kegiatan masyarakat seperti jual beli yang secara drastis dapat mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi. 

     Untuk mengembalikan kembali ekonomi nasional ditengah pandemi ini, pemerintah telah meluncurkan berbagai cara atau kebijakan dengan tujuan utama agar roda perekonomian di Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi. Pemerintah membuat kebijakan yaitu Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada tahun 2020 dan dilanjutkan kembali pada tahun 2021, seperti memberikan akses permodalan industri strategis kepada yang terkena dampak, memberikan insentif fiskal, meningkatkan belanja sosial dalam program bantuan sosial bagi masyarakat miskin yag terdampak, dan kebijakan insentif dan stimulus pada sektor kesehatan.

       Angka pengganguran di Indonesia juga mengalami peningkatan akibat adanya pandemi covid-19. Ida Fauziyah Menteri Ketenagakerjaan mengatakan bahwa Indonesia angka pengganguran selama masa pandemi covid-19 meningkat dari yang 4,9% menjadi 7% atau 9,7 juta orang.  Di Indonesia yang paling banyak menyumbang jumlah penggangurannya adalah Jawa Tengah sebanyak 3,9 juta orang. Penggaguran terjadi karena jumlah penduduk yang meningkat seiap tahunnya. Kenaikan angka penggaguran disebabkan karena jumlah lapangan pekerjaan yang tidak sebanding dengan pertumbuhan angkatan kerja.

       Banyak perusahaan yang terpaksa PHK karyawannya disebabkan karena lemahnya permintaan pasar. Perusahaan selama pandemi banyak yang tetap melakukan proses produksi, tetapi proses tersebut tidak dibarengi dengan pendapatan dari hasil prosuksi. Sehingga perusahaan tidak dapat membanyar gaji atau upah karyawan. Disebabkan karena adanya virus covid-19 yang menyebakan kegiatan ekonomi menjadi terkendala dan lambat.

         Pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 mengalami minus disebabkan angka pengangguran yang melonjak akibat covid-19. Pertumbuhan ekonomi Nasional di Indonesia pada tahun 2020 mengalami penurun pada kuartal I yaitu 2,97%. Dengan adanya penurunan pertumbuhan ekonomi menyebakan angka penggangguran melonjak tinggi. Angka pengganguran selama masa pandemi covid-19 meningkat dari yang 4,9% menjadi 7% atau 9,7 juta orang.

DAFTAR PUSTAKA:
Kompas.com. 2021. Pandemi Covid-19, Jumlah Pengangguran di Indonesia Naik 9,7 Juta Orang, (Online). https://regional.kompas.com/read/2021/03/10/160618878/pandemi-covid-19 jumlah-pengangguran-di-indonesia-naik-97-juta-orang. Diakses pada 22 Juni 2021.  


Kencana, Maulandy Rizky Bayu. 2020. Pengusaha Beberkan Alasan Terpaksa PHK Pekerja di Tengah Pandemi Corona, (Online). https://www.liputan6.com/bisnis/read/4252279/pengusaha-beberkan-alasan-terpaksa-phk-pekerja-di-tengah-pandemi-corona. Diakses pada 22 Juni 2021.


Widiastuti, Anita dan Silfiana. 2021. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Pulau Jawa. Jurnal Ekonomi-Qu, (Online), 11(1).  97-107, https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/Ekonomi-Qu/article/view/11278/7221, diakses tanggal 22 Juni 2021.


Ginting , Ari Mulianta. 2021. Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Positif Tahun 2021 Di Tengah Pandemi Covid-19. Info Singkat, (Online), 8 (1), 19-24, https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-XIII-1-I-P3DI-Januari-2021-224.pdf, diakses tanggal 29 Juni 2021.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun