Mohon tunggu...
Aaisyah Nuriisma Salwa
Aaisyah Nuriisma Salwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terpaparnya Bahasa Kasar Terhadap Anak pada Usia Dini

26 Oktober 2023   18:34 Diperbarui: 26 Oktober 2023   18:36 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Paragraf Pembuka 

Aspek -- aspek perkembangan pada anak terutama pada anak usia dini merupakan hal yang penting yang harus selalu di pantau oleh kedua orang tua. Salah satunya yaitu pendidikan bahasa dan sosial. Hal tersebut sebagai dasar anak -- anak untuk berkomunikasi dalam lingkungannya, baik dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Pendidikan bahasa tercakup semua cara berkomunikasi untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran dalam bentuk tulisan, lisan, maupun isyarat.

Pada kenyataanya terkadang anak tidak dapat menyatakan perasaan atau pikirannya secara jelas. Hal ini disebabkan karena kurangnya komunikasi antara anak dengan orang tua ataupun dengan orang lain. Dengan tidak tersalurkan perasaan atau pikiran pada anak usia dini sehingga terbentuk tumpukan emosi. Tumpukan emosi ini apabila tidak segera diatasi dapat memperbesar kemungkinan anak akan meluapkannya dengan cara yang tidak biasa, salah satunya berkata kasar.

Paragraf Isi

Seringkali ditemui ketidaksesuaian bahasa pada anak -- anak yang digunakan dalam konteks sehari-hari. Bahasa tersebut termasuk kedalam bahasa kasar yang tidak pantas diucapkan dan didengarkan oleh anak usia dini, bahasa kasar tersebut seperti kata tolol, bego, anjing, dan masih banyak lagi. Mudahnya anak berkata kasar dapat membentuk pola pikir negatif dan dapat menurunkan kulitas komunikasi yang sehat dan konstruktif. 

Tak dipungkiri bahwa penyebab paling utama dari anak -- anak yang berbicara kata kasar yaitu lingkungan. Lingkungan yang stabil, rukun, dan harmonis sangat mendukung perkembangan anak dalam pembentukan karakter mereka. Begitu juga sebaliknya, ketika anak -- anak berada pada lingkungan yang buruk akan terbentuk karakter yang mirip bahkan sama dengan kebiasaan yang dilakukan pada lingkungan buruk tersebut.

Anak -- anak yang terbiasa mendengar kata kasar yang terucap dari orang disekitarnya akan menirunya dan menjadikan itu sebagai kebiasaan. Sebagian anak merasa bahwa berkata kasar menjadikan diri mereka keren setelah mengucapkan kata -- kata kasar tersebut. Nahasnya, ada sebagian orang tua yang mendukung anaknya untuk terbiasa bericara bahasa kasar karena mereka para orang tua juga sudah terbiasa berbicara kata -- kata kasar tersebut.

Ada juga anak yang mulai terbiasa berbicara bahasa kasar karena tertantang setelah diperingatkan oleh orang tua pada saat setelah mereka mengucapkan kata tersebut. Mereka merasa apabila setelah mengucapkan kata kasar tersebut orang tua mereka marah -- marah dan mereka merasa diperhatikan secara penuh.

Selain dari lingkungan, anak -- anak dapat memperoleh kosa kata yang menjerumus kedalam bahasa kasar berasal dari tayangan atau tontonan televisi maupun handphone. Banyak sekali, tontonan -- tontonan yang tidak sesuai dengan umur mereka dan mereka melakukan apa yang dilakukan di dalam tayangan tersebut walaupun mereka tidak tahu jelas mengenai hal tersebut.

Sudah seyogianya sebagai orang tua kita harus mencetak generasi muda yang berkarakter dan berakhlak baik. Peran orang tua dan masyarakat sangatlah penting bagi perkembangan bahasa anak dalam berkomunikasi. Untuk mengubah anak yang terbiasa berbicara kata kasar memang sangatlah sulit, apalagi jika tidak tepat cara mengatasinya. Perubahan harus sejalan dengan pembentukan kebiasaan yang baru sehingga keberhasilan akan nyatanya perubahan yaitu kebiasaan -- kebiasaan yang telah terbentuk menggantikan kebiasaan lama.

Perlu langkah bijak dalam membentuk kebiasaan anak yang sudah terlanjur berkata kasar, tidak ada salahnya untuk mencoba berbagai cara untuk menghilangkan kebiasaan tersebut sehingga tercipta kebiasaan yang sehat. Untuk mengatasinya, terdapat beberapa langkah untuk menghadapi anak-anak yang terlanjur berbahasa kasar. Beberapa langkah tersebut adalah :

  • Memberikan penjelasan kepada anak tentang arti kata -- kata yang diucapkan bahwa kata tersebut tidak pantas dan tidak baik untuk diucapkan.
  • Memberikan contoh yang baik kepada mereka dengan mengucapkan kata -- kata yang baik, hal ini bertujuan agar anak dapat mengelola dan mengucapkan kata -- kata yang baik sehingga yang sudah terbiasa berbicara bahasa kasar sedikit demi sedikit beganti menjadi kata -- kata yang baik.
  • Memperbanyak kosakata yang baik. Ketika anak sedang kesal atau merasakan emosi yang meledak-ledak, pasti spontan akan berkata kasar. Karena yang dia pahami bahwa berkata kasar juga berlaku ketika mereka sedang merasakan tidak nyaman pada diri mereka.
  • Membatasi penggunaan gadget. Orang tua dapat memilihkan tontonan yang sesuai dengan umur mereka, yang tidak mengandung unsur bahasa kasar. Dan mengurangi penggunaan gadget secara rutin. Misalnya, terbiasa menggunakan gadget 3 jam perhari secara bertahap berkurang menjadi 1 jam perhari.
  • Membuat Kesepakatan dengan anak. Apabila anak berbicara kata kasar akan mendapatkan hukuman sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui mereka. Anak akan bertanggung jawab terhadap kesepakatan tersebut dengan menjaga perkataan mereka dengan baik.
  • Mengawasi anak dengan siapa mereka berinteraksi dan bermain. Ketika anak sering berkumpul dengan mereka yang terbiasa berkata kasar akan sulit mengubah kebiasaan tersebut karena intensitas anak dalam mendengar kata kasar tidak berkurang sedikitpun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun