Mohon tunggu...
Nur IhsanSetyanto
Nur IhsanSetyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film

Bawakan Budaya Setempat sebagai Peluang

5 April 2022   00:34 Diperbarui: 5 April 2022   00:39 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam rangka memperingati Hari Film Nasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan Screening and Meet the Direction "AROMA OF HEAVEN" secara hybrid yang diselenggarakan pada 30 Maret 2022. Pada kegiatan ini, mahasiswa mendapat kesempatan untuk mempelajari manajemen dalam dunia perfilman serta berbagi pengalaman melalui karya documenter tentang kopi oleh Budi Kurniawan yang berjudul "Biji Kopi Indonesia" atau lebih dikenal "Aroma of Heaven".

"Banyak sekali kopi ini hanya dilihat sebagai produk komoditi tanpa dilihat juga bahwa kopi merupakan bagian dari identitas kultural" Jelas Budi, director yang berperan sebagai narasumber. Ia juga menjelaskan bahwa kopi merupakan produk budaya, tidak hanya sebuah komoditi sebagai hasil transaksional dan yang terpenting ialah kopi adalah produk identitas budaya setempat.

Budi menjelaskan bahwa ia mendapatkan ide untuk membuat documenter tentang kopi ini berawal dari pemikiran nya tentang keberadaan kopi yang cukup sering ia jumpai. Berawal dari hal itulah, ia memutuskan untuk melakukan riset terhadap kopi dan menemukan fakta bahwa narasi tentang kopi masih tergolong sangat minim. Hingga kemudian ia mulai melakukan projek personal secara bertahap dan berlangsung selama sekitar 5 tahun.

Beliau juga menjelaskan dalam pembuatan karya ini terdapat beberapa kali penundaan lantaran budget serta pola dalam memproduksi serta pembangunan karakter dalam documenter tersebut. Adapun kru yang berpartisipasi merupakan teman -- teman nya yang secara sukarela bergabung meski projek ini dikatakan personal dan tanpa sponsor alias hanya memproduksi ketika ada dana dan akan ditunda jika dana yang dimiliki menipis lantaran memiliki visi misi dan kesukaan yang sama.

Tidak hanya itu, dalam menentukan subjek narasumber karya ini hadir, Budi mengaku melakukan list terlebih dahulu untuk menyesuaikan antara subjek narasumber yang dicari apakah sesuai perencanaan atau tidak. Menurutnya ini menjadi hal yang penting  karena saat menentukan narasumber sama halnya seperti kita menentukan karakter cerita, hal ini didasari oleh kepercayaan nya bahwa sebuah cerita terlahir dari karakter dan bukan sebaliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun