Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis data dan fakta dalam laporan hasil observasi siswa kelas VIII C SMPN 16 Yogyakarta dengan menggunakan model Problem-Based Learning (PBL). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengevaluasi efektivitas PBL dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa. Model PBL diterapkan melalui beberapa siklus, di mana masing-masing siklus melibatkan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada siklus I, skor rata-rata keterampilan menulis siswa mencapai 72,25%. Setelah penerapan model PBL dalam siklus II, skor rata-rata meningkat menjadi 86,59%. Peningkatan ini menunjukkan bahwa model PBL efektif dalam mengembangkan keterampilan menulis data dan fakta pada laporan hasil observasi. Penerapan PBL memungkinkan siswa untuk berkolaborasi dalam memecahkan masalah, menganalisis data secara kritis, dan mengaitkan teori dengan praktik, sehingga memperbaiki kualitas tulisan mereka. Model PBL terbukti dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa secara signifikan dengan memberikan pengalaman belajar yang lebih kontekstual dan interaktif.Â
Peningkatan keterampilan menulis data dan fakta sangat krusial dalam pembelajaran bahasa Indonesia (Hasibuan & Tarigan, 2022). Keterampilan ini tidak hanya membantu siswa dalam menyusun laporan yang akurat, tetapi juga dalam mengembangkan kemampuan berpikir analitis dan kritis. Dalam konteks pendidikan abad 21, kemampuan untuk mengolah data dan menyampaikan informasi secara tepat menjadi salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh setiap siswa (Wijaya et al., 2016). Oleh karena itu, penelitian ini memiliki urgensi yang tinggi untuk mendukung pengembangan keterampilan menulis siswa, khususnya dalam konteks penulisan laporan hasil observasi.
Skema penelitian menggunakan model Problem-Based Learning dipilih karena PBL menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa dan berbasis pada masalah nyata yang harus mereka selesaikan (ardianti et al., 2021). Melalui pendekatan ini, siswa dilatih untuk berpikir kritis, menganalisis data, dan menyusun informasi secara logis dan sistematis. PBL juga mendorong siswa untuk belajar secara mandiri dan kolaboratif, sehingga dapat meningkatkan keterampilan menulis mereka secara keseluruhan (Wardani, 2023). Pemilihan skema ini didasarkan pada keyakinan bahwa PBL adalah metode yang tepat untuk mengatasi permasalahan rendahnya keterampilan menulis data dan fakta pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 16 Yogyakarta. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan pra-siklus berupa observasi dan tes diagnostik guna mengukur kondisi awal peserta didik dan sebagai bahan dalam pelaksanaan tahap perencanaan. Observasi dilakukan dengan melakukan wawancara dengan guru mata Pelajaran bahasa Indonesia serta melakukan tes diagnostik. Dari kegiatan observasi, wawancara dan juga hasil tes diagnostik melalui angket atau kuisoiner ditemukan bahwa minat menulis peserta didik dan pengetahuan terkait laporan hasil observasi masih tergolong rendah dan perlu ditingkatkan. Dengan demikian peneliti akan menerapkan model pembelajaran Problem-Based Learning guna meningkatkan keterampilan menulis terkhususnya pada materi laporan hasil observasi.
