Memaksimalkan Potensi Generasi Muda Dalam Bidang Olahraga Untuk Indonesia Emas 2045
Indonesia akan berusia satu abad atau tepatnya 100 tahun pada 2045 nanti. Pada saat itulah Indonesia mengalami usia emas dan diharapkan sudah menjadi negara maju bahkan sejajar dengan negara-negara adidaya di dunia. Di masa itu, Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi yaitu melimpahnya usia produktif (15-64 tahun) dibanding usia tidak produktif (usia dibawah 15 tahun dan diatas 65 tahun). Hal tersebut mendorong adanya prediksi dari pakar ekonomi dunia bahwa Indonesia mungkin akan menjadi masuk ke dalam 5 besar ekonomi terbesar di dunia.
Indonesia dapat melampaui negara-negara maju di dunia apabila bonus demografi ini dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Bonus demografi ini dapat menjadi bumerang bagi Indonesia apabila tidak termanfaatkan dengan baik karena dapat membawa masalah sosial semakin memburuk, seperti kemiskinan, pengangguran, tingkat kriminalitas yang tinggi, dan kesehatan yang rendah. Masih 25 tahun lamanya Indonesia mencapai satu abad, namun perlu banyak yang dibenahi agar dapat mencapai Indonesia Emas 2045.Â
Target menjadi Indonesia Emas 2045 setidaknya dapat diwujudkan melalui peningkatan nasionalisme, kualitas SDM, pembangunan infrastruktur, dan transformasi ekonomi. Adanya bonus demografi tersebut dan harapan Indonesia Emas 2045 yang dapat diwujudkan oleh generasi penerus bangsa saat ini dan yang akan datang. Dengan artian bahwa sumber daya manusia lah yang akan mewujudkan harapan tersebut. Maka perlu adanya pemberdayaan masyarakat yang akan mengembangkan potensi dan kemampuan dari tiap-tiap masyarakat itu sendiri.
Pemberdayaan masyarakat ini sangat penting adanya sebagai bentuk pemaksimalan minat dan bakat milik tiap-tiap individu di masyarakat. Selain itu juga dapat dimaknai sebagai kesempatan dan peluang bagi masyarakat untuk menggali potensi baru dalam dirinya. Namun sebelum memaksimalkan minat dan bakat tiap-tiap individu, perlu adanya proses mengenali minat dan bakat individu. Yang mana proses pengenalan itu dimulai sedari dini dari lingkup terkecil yaitu keluarga. Dari situ, individu dapat terlihat akan memiliki minat dan bakat dimana, seperti olahrga, seni, matematika, sains, dsb.Â
Olahraga bukan hal yang asing terdengar bagi kita semua namun apabila didalami lebih jauh ternyata olahraga merupakan wadah bagi individu menempatkan minat dan bakatnya. Di Indonesia sendiri, sudah banyak sekali cabang-cabang olahraga yang dapat digeluti bahkan sedari dini, seperti basket, sepak bola, voli, bulu tangkis, karate, baseball, dan masih banyak lainnya. Bagi individu yang berminat dalam bidang olaharaga, hal ini bukan dilihat hanya membuat sehat semata namun banyak hal yang ingin diraih di dalamnya baik itu skill sampai prestasi.
Bukan hal tabu jika olahraga pada nyatanya dapat mengharuman nama Indonesia di mata dunia. Maka dari itulah perlu adanya pembinaan dan pemberdayaan dengan dilengkapi dengan saran dan prasarana yang memadai. Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2010, program Indonesia Emas merupakan Program Pemerintah untuk menciptakan Atlet Andalan Nasional yang mampu berprestasi di tingkat internasional atau disebut dengan PRIMA. Maka dari itu tiap-tiap komponen negara senantiasa menciptakan ruang untuk mendorong tiap-tiap individu dalam masyarakat dapat memaksimalkan minat dan bakat dalam olahraga.
Jauh untuk mencapai tahap tersebut apabila tidak dimulai sedari dini. Umumnya atlet yang memiliki banyak prestasi adalah yang mencurahkan banyak waktunya untuk berlatih dan bertanding. Tetapi bagiamana ketika sarana dan prasarana tidak dapat digunakan secara maksimal untuk mendorong perkembangan atlet.Â
Perlu adanya strategi dan pendekatan yang tepat agar program pemberdayaan masyarakat menjadi seorang atlet dapat berhasil dan menjadikan Indonesia Emas 2045. Seperti menggunakan the responsif strategy dengan pendekatan kesejahteraan (the welfare approach) yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan oleh kelompok masyarakat tertentu. Kelompok yang dimaksud di sini adalah atlet dan pelatih. Apa saja yang dibutuhkan bagi seorang atlet? Tentu saja sarana dan prasarana yang mumpuni bagi mereka. Selain itu juga pengadaan kejuaraan-kejuaraan di tiap-tiap daerah perlu lebih diramaikan agar potensi-potensi yang dimiliki oleh putra-putri daerah dapat semakin terasah.
Banyak potensi-potensi yang mungkin tidak terlihat karena pengurus cabang olahraga di daerah tersebut tidak dapat mendorong lebih jauh akibat kurangnya dana atau tidak tersedianya tempat berlatih yang layak. Maka selain melakukan pendekatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kelompok masyarakat, adapula pendekatan modern dalam pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan modern ini selain terfokus pada meningkatkan kemampuan individu, dibantu dengan facilitating, consulting, kerjasama, pembimbingan, supporting, dan penguatan. Sehingga dalam pendekatan ini tidak hanya diberikan fasilitas oleh pemerintah, dimotivasi, diberi arahan yang selanjutnya lepas tangan, tetapi pendekatan ini akan membuat individu menjadi lebih aktif, lebih peduli, dan lebih sadar lagi pada kemampuan dirinya.
Selain olahraga dapat membawa prestasi dan menjadi salah satu harapan dalam Indonesia Emas 2045, olahraga juga dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk menggunakan waktunya dalam hal-hal positif dan mengurangi tindak kriminalitas. Ketika proses pengembangan dan pemberdayaan kelompok masyarakat berhasil serta memberi kontribusi prestasi untuk negara, maka olahraga di Indonesia akan semakin diperhitungkan bagi negara-negara lainnya di dunia. Selain hal tersebut, perlu juga adanya pembenahan dan pemberdayaan organisasi cabang olahraga agar pemaksimalan potensi atlet dapat terpenuhi serta hilangnya tindak korupsi dalam ranah olahraga. Diharapkan Indonesia Emas 2045 benar membawa Indonesia kepada kemajuan yang nyata.