Mohon tunggu...
Nurifah Hariani
Nurifah Hariani Mohon Tunggu... Guru - Guru yang suka membaca dan senang berkhayal

Guru di sebuah sekolah swata di kota Malang, sedang belajar menulis untuk mengeluarkan isi kepala, uneg-uneg juga khayalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sudahkah Makan Enak, Hari Ini?

10 Januari 2025   18:53 Diperbarui: 10 Januari 2025   18:53 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saya dan suami suka makan (siapa juga yang tidak suka makan). Segala jenis makanan saya konsumsi asal halal dan tidak beracun. Kami berdua bukan orang yang pilih-pilih makanan.

Saya suka masak tetapi saya juga pecinta wisata kuliner. Itu loh yang suka makan di sini dan di sana. Kadang-kadang bermaksud untuk mencari tahu resep makanan dengan menikmatinya, tapi seringkali gagal karena saya pelupa. Jelas lupa, karena mencobanya cuma sepiring, coba kalau berpiring-piring. Wuahahaha.

Pengalaman kuliner saya sebenarnya yah disitu-situ saja. Tidak bisa dibilang elite. Saya tidak tahu bagaimana rasa pizza, burger, kimchi, bibimbap, teokbokki,  atau apalah namanya itu. Makanan elit yang saya suka paling ayam kentaki. Itu pun karena diajak anak cucu. Saya sampai nambah nasi lo, lha wong ayamnya besar, banyak tepungnya, nasinya cuma sakuprit.

Kalau spageti, saya sering makan. Saya suka yang goreng, tinggal nambah cabe dan sawi sedikit. Favorit suami yang rasa soto ayam. Biasanya minta ditambah telur yang diurek-urek. Rasanya luar biasa mantap. Jangan lupa makannya pake ... nasi.

Ketika kepingin makanan ringan saya akan mencari warung bakso, mie pangsit, tahu campur, tahu telor, gado-gado dan rujak. Ah ya tentang rujak, inilah makanan favorit saya selain bakso, mie pangsit dan tahu campur. Sudah saya bilang kan, saya ini suka makan. Wuahahaha

Rujak itu banyak macamnya. Ada rujak manis yang terdiri dari irisan buah semacam pepaya, bengkuang, mangga, belimbing, nanas, melon dan tahu gembos yang disiram dengan bumbu kacang dan gula merah kental. Rasanya manis, pedes dan kecut. Ada juga rujak gobet yang berisi buah yang diiris halus istilahnya di "pasrah", ituloh alat semacam parutan kelapa tapi agak kasar. Kuahnya lebih encer semacam kolak tanpa santan. Rasanya manis, pedes dan kecut juga. Yang paling enak adalah rujak petis. Isinya irisan mentimun, lontong, tempe, tahu, menjes, kangkung, cambah dan cingur (hidungnya sapi). Bumbunya kacang, cabe, asem, gedhang kluthuk dan petis, yang diuleg sepenuh tenaga dan perasaan. Warnanya hitam tapi, percayalah aromanya yang khas perpaduan antara petis dan kacang membuat cacing-cacing di perut berkedut-kedut.

Jika sudah sangat lapar dan tidak ada yang dimakan di rumah, saya akan mencari warung soto, rawon, rames, lalapan dan apa sajalah yang pake nasi tentunya. Yang paling favorit ya soto. Soto ayam, soto daging, soto babat, soto ceker, itu bahannya. Saya sudah pernah mencoba soto Lamongan, soto Lombok, soto Kabupaten, soto Yaya, juga soto Mariyam. Harganya dari yang standar sampai yang mahal. Apa yang membedakan? Kelengkapannya. Yang biasa isinya irisan daging ayam, telur, cambah dan kol. Yang istimewa ada tambahan irisan jerohan dan daging ayam yang lebih banyak.  Ada yang menambahkan koya yaitu kelapa parut yang disangrai lalu dihaluskan membuat soto makin gurih.

Keseringan makan di sana dan di sini saya dan suami jadi bisa mengamati mana warung yang layak disinggahi mana pula yang sebaiknya dihindari. Kami pernah terkena "ketok harga" di sebuah warung. Makanannya standar saja, tidak enak-enak banget tapi harganya luwar biyasa. Bikin saya gobyos karena kaget. Empat porsi soto biasa dan empat teh anget habisnya dua ratus ribu. Ada kembalian sedikit buat parkir. Kapooook deh.

Nah ada tips ini supaya tidak terkena "ketok harga" di warung

1. Perhatikan lokasi warung


Warung nakal biasanya terlihat sederhana dan sepi meskipun lokasinya strategis. Jika merasa curiga dengan penampilan warung makan ini, sebaiknya mencari tempat makan lain. Jika terpaksa sebaiknya  bertanya soal harga sebelum mulai memesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun