Mohon tunggu...
Nurifah Hariani
Nurifah Hariani Mohon Tunggu... Guru - Guru yang suka membaca dan senang berkhayal

Guru di sebuah sekolah swata di kota Malang, sedang belajar menulis untuk mengeluarkan isi kepala, uneg-uneg juga khayalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gangguan Jin

23 Desember 2024   06:38 Diperbarui: 23 Desember 2024   06:38 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namanya Paramita, masih kelas 4. Keponakan saya ini mewarisi kemampuan supranatural dari kakek buyut. Tidak hanya dia sih, ada juga pakdhe, bulik, sepupu dan keponakan lain yang memiliki kemampuan yg sama, termasuk saya.Tetapi kemampuan saya cuma seuprit. Andaikan kepunyaan Paramita  sepiring besar maka bagian saya hanyalah seperempat sendok makan. Ia bisa disebut indigo sekelas paranormal. Kalau saya mungkin disebutnya abnormal. Hehehe.

Bakatnya sudah terlihat sejak usia balita. Saya ingat betul kejadiannya. Saat itu saya sedang menyuapinya di teras depan rumah. Datanglah Paklik Belek mencari Mbahkung untuk suatu keperluan. Namun hari itu Mbahkung sedang tidak enak badan. Lelaki yg usianya hampir seratus tahun itu menyuruh Paklik  menemui saya. Lelaki seusia bapak itu menunjukkan tangannya yang kesleo akibat terjatuh dari pohon mangga. Paramita mendekati Paklik, ia memegang tangan lelaki yang rambutnya sudah sebagian memutih itu. Seperti main-main saja, tangan Paramita mengusap-usap tangan Paklik malah minta gendong sambil diayun-ayun. Ajaibnya Paklik seakan lupa dengan sakitnya, ia malah kegirangan menggendong dan mengayun-ayun Paramita. "Lha dalah kok tanganku wes enakan yo," katanya setelah menurunkan Paramita. Ia menyelipkan beberapa lembar uang ke tangan Paramita. Tapi dasar anak kecil uang itu dibuangnya. Berarti rejekiku 'kan. Hehehe

Sejak itu banyak saudara atau pun tetangga yang mendatangi Paramita. Ada yang berobat, tak sedikit juga yang bertanya tentang penyakitnya, sakit biasa atau sakit diganggu makhluk halus. Meski begitu jawabannya kadang ngawur karena sedang tidak mood. Seperti ketika ada yang bertanya bagaimana cara menghindarkan diri dari gangguan jin. " Dibacakan saja ayat kursi," jawab saya. Lha kok jawaban Paramita begini : "Mau dibacakan ayat kursi sekalian mejanya pun kalau mereka gak mau pergi ya gak bakalan minggat." Hehehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun