#Ikut mengerjakan soal ujian
Yang ini memang tidak banyak, tetapi terjadi pada murid saya yang kelas 8. Sebut saja namanya Ziel yang pendiam, tidak banyak tingkah, tidak begitu pintar tetapi juga tidak bodoh amat. Biasa saja. Meskipun anak tunggal ia tidak difasilitasi hape. Ibunya jualan online jadi harus pegang hp tiap detik. Jadi nomor ibunya masuk di grup kelas dan grup wali murid.
Sekolah kami mengadakan ujian online. Siswa yang tidak punya hape, mengerjakan ujian pake chromebook yang dipinjami sekolah.  Soal-soal  ujian dishare di grup siswa.
Ketika  jawaban dikirim terlihat Ziel mengumpulkan dua kali dengan nama dan nomor yang saja di waktu yang berbeda. Padahal soal sudah disetting tidak bisa dikerjakan dua kali. Berarti ada orang lain yang mengerjakan dengan nama dan nomor yang sama.
"Mamanya, Bu!" seru anak-anak serempak, ketika saya mengemukakan kecurigaan. Ziel  terdiam. Anak-anak bersorak. Ternyata persitiwa semacam ini sudah beberapa kali terjadi. Pernah Ziel tidak ikut ulangan harian karena pusing lalu istirahat di ruang UKS. Lhadalah muncul nilainya. Sepertinya ibunya masih belum "tuwuk" sekolah.
"Ziel, besok mamanya ikut remidi ya di sekolah gak boleh dikerjakan di rumah," pesan wali kelas kepada Ziel yang hanya bisa terdiam.
Itulah beberapa tipe orang tua yang heboh sendiri ketika anaknya menghadapi ujian sekolah. Padahal bisa jadi anak-anaknya santai saja menghadapi ujian. Sama seperti yang tertulis di tengah gerbang sekolah "HARAP SENANG ADA UJIAN"
Malang. Pojok Kantin, 13062024