Mohon tunggu...
anggrek dari timur
anggrek dari timur Mohon Tunggu... -

saya adalah saya Dan insyaallah saya termasuk orang baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Misteri Hujan

18 Juli 2012   10:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:49 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sangat besar kecintaanku,pada gemercik air hujan.
Pada warna abu-abu yang berlayar bersama angin.
Tapi kecintaanku berubah menjadi ketakutan yang
teramat sangat,saat gemercik
air hujan berubah menjadi air bah.
Semilir angin menjadi topan
dan warna abu-abu berubah
pekat.
Kilatan cahaya,terciprat dari
kaki langit,di susul oleh
dentuman suara yang
menggelegar.
Pohon-pohon tumbang.
Jembatan ambrol,Hamparan sawah tenggelam,Rumah-rumah hanya menyisakan atap yang bermunculan di atas permukaan air dan sebagian hanyut bersama ternak.
Alam bergejolak murka,lolongan kepedihan menggema
di setiap penjuru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun