Mohon tunggu...
nuri aryati
nuri aryati Mohon Tunggu... -

Tujuh tahun menginduk di sebuah penerbitan, kecintaannya pada budaya Indonesia membuatnya memilih menjadi penulis lepas tentang budaya disela kesibukan lainnya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Warna Indonesia ala UMS

2 November 2015   14:43 Diperbarui: 2 November 2015   14:48 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya harus bilang sumpah ini keren. Peringatan hari Sumpah Pemuda yang digelar teman-teman Badan Eksekuif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Sabtu (31/10) malam kemarin. 

Mereka menggelorakan semangat kebhinekaan dalam gelaran pesta budaya di halaman Gedung Olah raga (GOR) Universitas yang ada di Kartasura itu. Sekitar sepuluh stand dalam biliki-bilik kecil diisi informasi tentang daerah-daerah yang ada di Indonesia.

Ada stand Himpunan Pelajar Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Riau, Kepulauan Riau, Lampung, Aceh maupun Jawa Barat. Memang tidak semua pulau ada wakilnya. Namun stand yang sederhana itu menyajikan info tentang daerah asal mereka. Mahasiswa dari Kepulauan Riau misalnya, memajang alat musik tradisinya, tempat untuk menginang (mengunyah sirih), menyajikan makanan khas daerahnya yang bisa dinikmat pengunjung seperti "jemput jemput" maupun minuman airmata pengantin."Makanan jmeput  jemput ini biasanya dibuat kalau kami ada acara kumpul-kumpul, sebagai camilan, ini dibuat dari pisang yang ditumbuh dikasih kelapa dan santai dan sedikit gula lalau digoreng," ujar Vivi, salah satu anak Riau menerangkan.

Mereka juga memakai baju tradisi daerahnya dan memberi kesempatan siapapun untuk berfoto, demikian juga stand Kalimantan Barat yang malah menyediakan baju rompi yang bisa dipakai pengunjung untuk berfoto. 

Sementara di panggung tampil bergantian beragam tari dan musik dari berbagai daerah di Indonesia. Samasekali tidak ada rasa kesukuan disini, meski mereka masing-masing membawa budaya daerahnya. Ini saya lihat sendiri ketika salahsatu daerah pentas, Aceh. Rekan-rekan dari daerah lain juga ikut bergembira dan mendukungnya dengan yel-yel sambil menari. 

Di akhir acara mereka berbaur di panggung dan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, suasana malam itu meriah sekali dalam keakraban. Seseorang mengibarkan bendera merah puth di sisi samping panggung. Rasa kebangsaan dalam keberagaman terasa sekali disini.Internalisasi nilai-nilai memang bisa melalui kesenian.

Semoga semangat SUMPAH PEMUDA sudah merasuk dalam tulang sum sum dan darah mereka. SATU NUSA, SATU BANGSA SATU BAHASA. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun