Olahraga elektronik atau biasa disebut eSport kini menjadi topik perbincangan dunia. Tepatnya sejak eSport menjadi salah satu cabang olahraga pada pertandingan eksibisi di Asian Games 2018 beberapa waktu lalu.
Hal ini memicu antusias beberapa negara khususnya di kawasan Asia Tenggara, untuk menggelar pertandingan perdana eSport pada Asian Games 2019 yang akan diselenggarakan oleh Philippines South East Asian Games Organizing Committee (PhilSGOC) di Manila, Filipina. Dimana, penyelenggaraan eSport kali ini bersifat resmi dengan diterapkannya sebuah kebijakan bahwa setiap pemenang akan mendapat medali dan perolehannya akan diperhitungkan.
Tentu ini sebuah kesempatan besar bagi atlet eSport untuk membawa nama baik negaranya di skala internasional.
Indonesia merupakan salah satu negara yang tak kalah antusias dengan cabang olahraga eSport tersebut.
Hal ini dorong dengan perolehan medali emas oleh atlet Ridel Yesaya Sumarandak di nomor Clash Royal pada ajang eksibisi Asian Games 2018 lalu. Presiden dan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sangat mengapresiasinya.
Bahkan, merencanakan sebuah kejuaraan Piala Presiden eSport di tahun 2019 ini. Dimana, kejuaraan ini telah dibahas pada konferensi pers turnamen Piala Presiden eSport pada 28 Januari lalu.
Adanya kejuaraan ini merupakan salah satu cara Menpora dan presiden untuk meningkatkan skill para atlet eSport dan para pemain eSport lainnya untuk semangat dalam berlatih, sehingga harapannya Indonesia bisa meluncurkan banyak atlet eSport dan memperoleh medali emas terbanyak pada ajang kompetisi eSport di Asian Games 2019 nanti.
Imam Nahrawi selaku Menteri Pemuda dan Olahraga sangat optimis dikarenakan tingginya antusias pemuda Indonesia pada cabang olahraga eSport ini.
Menurutnya, sebanyak 72 persen, pemain eSport berusia 16 hingga 34 tahun. Presiden IESPL Giring Ganesha, juga memaparkan bahwa ada 50 juta pemain eSport di seluruh Indonesia.
Tentu ini merupakan sebuah potensi yang perlu dikembangkan. Karena, eSport yang dulu dianggap hanya permainan yang membuang waktu saja, tapi kini eSport menjadi cabang olahraga yang diperhitungkan di kancah internasional.
Oleh karena itulah, Menpora ingin mengembangkan potensi tersebut melalui dimasukkannya eSport ke dalam kurikulum sekolah. Bahkan beliau telah sanggup meluncurkan dana sebesar 50 M guna menjalankan misinya tersebut. Menurutnya, eSport telah menjadi cabang olahraga yang resmi.