Mohon tunggu...
Nurhuzaifah Aminii
Nurhuzaifah Aminii Mohon Tunggu... -

Don't think too much!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

It's Just My Paradigm

3 Maret 2015   16:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:14 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benar kata orang kebanyakan bahwa Negara Indonesia adalah negara yang sangat kaya. Dengan berbagai kekayaan alam yang dimiliki sudah jelas memperkuat asumsi tersebut.Ditambah lagi dengan beraneka ragam budaya, suku, ras, dan agama yang semakin menjadikan Negara Indonesia adalah negara yang super kaya dengan berbagai macam perbedaan.Dan perbedaan itulah yang menjadikan Indonesia menjadi satu.Sangat klise memang apabila melihat dan mengingat berbagai macam peristiwa yang terjadi di negara kita tercinta akhir – akhir ini.Maraknya pembegalan di setiap daerah, kasus KPK Vs POLRI yang terus masih bergelut serta berbagai peristiwa lainya.Apakah masih pantas kita menyuarakan slogan “Karena perbedaan itulah yang menyatukan Indonesia” yang kerap kali kita dengar sebenarnya hanya bualan semata ? Dengan menghubungkan macam – macam peristiwa yang aneh– aneh akhir – akhir ini saya sepakat dengan hal itu. Negara kita sudah tidak lagi mengedepankan persatuan dan kesatuan demi negara melainkan mengedepankan persatuan dan kesatuan demi kepentingan pribadi. Seakan semua berlomba – lomba mencari sensasi di sini.Baik rakyat biasa apalagi rakyat “luar biasa”.Satu kasus menjadi stimulus, muncullah kasus – kasus yang lain sebagai respon. Semacam rantai makanan saja.Ya, begitulah sedikit cerminan Indonesia sekarang ini menurut saya.



Ketika melihat fenomena ini, apa yang seharusnya kita lakukan ? Seorang mahasiswa yang katanya “agent of change”. Mahasiswa sebagai seorang agen atau katakanlah seorang promotor untuk sebuah perubahan. Perubahan seperti apa ? Mengubah para tikus menjadi kucing yang kalem ?Agar para jelata tidak lagi saling membegal sesamanya dengan mengatasnamakan persatuan? Agar bisa membangun dan memperbaiki negera kita tercinta ini menjadi bersatu kembali ? Seperti itukah ?Ya, saya juga seorang mahasiswa. Dan ini sekedar asumsi saya tentang apa yang terjadi di Indonesia saat ini. Mengapa saya berpikiran seperti ini ? Ya, paradigma.Ini hanya soal bagaimana kita memandang sesuatu itu. Dan apa yang kita jadikan kiblat dalam berpikir. Melihat dan menguak Indonesia dari sisi sedikit “negatifnya” merupakan suatu upaya untuk menyadarkan beberapa orang bahwa Indonesia kita lagi sakau dan butuh pertolongan kalian.It’s just my paradigm.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun