Mohon tunggu...
Nurhuzaifah Aminii
Nurhuzaifah Aminii Mohon Tunggu... -

Don't think too much!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

George Kelly

26 Mei 2014   23:40 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:05 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haloo guys, ketemu lagi dengan saya Ifa Amini :D oya ini bakal jadi tulisan terakhir di materi psikologi kepribadian II kali ini koncoooo..hiksss sedih banget ya ga terasa ternyata udah 6 bulan aku nemenin kalian ditiap minggunya dengan artikel - artikel tidak jelasku ini. Yah udah cup cup ga usah terlalu sedih begitu, aku pasti bakal tetep nulis kok tapi untuk materi kuliah yang lain lagi mungkin atau curhatan ku setiap harinya hehe who know ?

Baiklah,mari kita mulai. Materi terakhir kita kali ini adalah tentang teorinya om George Kelly. Siapa itu ? Ya beliau adalah salah satu pakar teori kepribadian yang lebih rinci membahas mengenai konstruk personal. Nah apa lagi itu konstruk personal ? Konstruk personal adalah cara orang menginterpretasi dan menjelaskan suatu peristiwa, memegang kunci untuk memprediksikan perilaku manusia.  Menurut om Kelly ini teori konstruk personal tidak berusaha untuk menjelaskan alam, melainkan sebuah teori mengenai konstruksi manusia terhadap peristiwa - peristiwa yaitu pencarian pribadi mereka ke dalam dunia mereka.  Konsep tersebut merupakan "psikologi dari perjalanan manusia. Ia tidak hanya mengatakan mengenai apa yang sudah atau akan ditemukan, tetapi juga menawarkan mengenai bagaimana kita dapat berjalan untuk mencari hal - hal tersebut. Artinya  setiap orang itu memiliki kosntruk sendiri dalam kehidupannya dan untuk kehidupannya. Dan konstruk itu digunakan untuk mengantisipasi peristiwa - peristiwa yang terjadi di kehidupannya.

Ketika seseorang sudah memiliki konstruk personalnya masing - masing, mereka akan berusaha mempertahankan konsep yang telah miliki. Namun dalam proses 'mempertahankan' tersebut, ketika konsep yang mereka yakini tidak sesuai dengan fakta atau realita dan mereka tetap bersikukuh dengan keyakinan tersebut, maka bisa jadi hal tersebut menurut om Kelly dikategorikan sebagai sebuah keabnormalitasan. Mereka dengan keras kepala akan bertahan terhadap konstruk personal mereka yang sudah kadaluarsa, takut melakukan validitas atas konstruk baru yang mungkin akan merusak pandangan mereka sekarang yang telah nyaman tentang dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun