Mohon tunggu...
Siti Nur Hasanah
Siti Nur Hasanah Mohon Tunggu... Administrasi - Guru/PNS

Istri/Ibu/Guru yang senantiasa melangitkan doa yg terbaik. Silahkan follow blog saya: http://nurhasanahsmpn5.blogspot.com/ twitter: @SitiNHS / Facebook: Siti Nur Hasanah

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Paket dari Ayah Tjiptadinata Effendi dan Bunda Roselina

19 Desember 2015   23:21 Diperbarui: 20 Desember 2015   08:12 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokpri

Senin (14/12) merupakan hari terakhir saya melaksanakan tugas pendampingan dalam Workshop Implementasi Kurikulum 2013 di SMP Negeri 12 Surabaya.  Meski terasa lelah karena setiap hari harus menempuh perjalanan 40 km dari rumah ke tempat pelatihan, namun terhapus oleh kebahagiaan melihat para Guru Sasaran merasa senang selama pendampingan.

Pada hari terakhir tersebut, banyak yang harus diselesaikan oleh Instruktur. Mulai membuat pelaporan selama pelatihan, mengentry data pre test dan post test, juga mengisi LK  para peserta. Maka pulangnya pun tetap sore hari meski para peserta sudah pulang sejak siang hari.

Sepulang dari tempat pelatihan, di jalan kejebak macet. Berjam-jam berada di dalam angkot. Giliran harus oper angkot SG (Surabaya-Gresik) di pertigaan Margomulyo, turun hujan. Bingunglah saya karena tidak memiliki tas kresek, sementara saya membawa lap top. Hadeehh.. situasi dan kondisi yang benar-benar menguji kesabaran saya. 

Untungnya tidak terlalu lama segera mendapatkan angkot SG, setelah beberapa angkot sudah sarat dengan penumpang. Namun kemacetan sepanjang jalan Margomulyo, Greges hingga Osowilangon tak terelakkan lagi. Macet dari berbagai arah. Hiks …

Sesampai di rumah, kebahagiaan pun menjemput diri yang sudah terasa letih. Di atas meja kerjaku, tergeletak paket kiriman dari Ayah Tjiptadinata Effendi. Bahagia pun menjalar ke seluruh tubuh. Tak sabar ingin segera kubuka, paket pertama kali yang saya terima dari seorang Ayah setelah sejak kecil sudah tidak merasakan kasih sayang seorang ayah. Tak terasa meneteslah air mata di pipi. Rasa bahagia, haru bercampur menjadi satu.

Kubuka paket dari seorang Ayah yang tak sempat kutemui karena adanya tugas yang harus saya jalani. di dalamnya ada satu set perhiasan bermata mutiara hitam dari Lombok, sebuah alat pemotong kuku dari Italia dan dua buah buku karya beliau. Buku pertama berjudul “Sehangat Matahari Pagi” dan “The Power of Dream”. 

Dokpri

Satu set perhiasan

Saya merasa bahagia, haru, dan terheran-heran karena perhiasan (cincin) yang dibelikan Bunda Roselina sangat pas di jari manis saya dan gelangnya pun pas di pergelangan tangan saya. Padahal kami hanya bertemu sekali dan hanya beberapa jam di Kompasianival 2014 tahun lalu. Sementara saya sendiri kalau membeli cincin atau pun gelang, milihnya agak lama karena jarang yang pas.  Makanya saya benar-benar merasa terharu. Ingin peluk Bunda Roselina dan Ayah Tjiptadinata. Hiks …

 

Dokpri

 

Buku “Sehangat Matahari Pagi”

Dalam buku Ayah Tjipta yang berjudul “Sehangat Matahari Pagi”, ada pesan yang tertulis, yang membuat rasa damai di hati dan rasanya ingin peluk Bunda Roselina dan Ayah Tjipta. Demikianlah pesan dalam tulisan tangan beliau:

 

Ananda Siti Nur Hasanah yang kami sayangi.

“Semoga buku ini dapat menjadi kenangan manis tentang indahnya persahabatan kita.”

Salam terhangat dan doa dari kami berdua.

Tjiptadinata Effendi & Roselina

Jakarta, 11 Desember 2015

Buku tersebut berisi tulisan mulai dari para admin Kompasiana (Kang Pepih Nugraha, Mbak Wardah Fajri, dan Mas Nurul Uyuy) sampai dari para Kompasianer, di antaranya : Muhammad Armand, Felix Tani, Roselia Nahariyha Dewididie, Katedrajawen, Wang Eddy, Ken Hirai, dan masih banyak lagi nama-nama yang tulisannya dimuat dalam buku tersebut. Surat terbuka buat beliau dari saya pun dimuat di halaman 238. Duuhh … bahagianya …

Beliau benar-benar menghargai setiap tulisan yang ditujukan kepada beliau  berdua tanpa pandang bulu. Siapapun kita, beliau sangat mengapresiasinya.  Tulisan-tulisan beliau pun sangat menginspirasi banyak orang. Tidak salah kalau beliau disebut sebagai Maha Guru di Universitas Kehidupan yang bernama Kompasiana. Rasanya tidak salah kalau saya menyebut dan menempatkan beliau sebagai Ayah yang hadir dalam kehidupan saya.

 

Dokpri

Buku “The Power of Dream”

Senang sekali saya juga diberi buku “The Power of Dream” Kekuatan Impian. Ada beberapa filosofi hidup yang terdapat dalam buku tersebut, di antaranya:  

  • Keberhasilan yang dicapai dalam hidup, tidak berarti apa-apa, bila hanya untuk dinikmati sendiri.
  • Banyak hal yang tak dapat dicernakan logika, tapi dapat diserap oleh hati.
  • Hidup baru bermakna, bila kita mampu berbuat sesuatu untuk meringankan penderitaan orang lain.
  • Dare to Dream! Beranilah bermimpi! Oleh karena impian akan membuat Anda menjadi besar. Jangan pernah takut bermipi, sekalipun akhirnya tidak seluruh impian Anda terwujud. Oleh karena adalah jauh lebih baik seseorang mencapai sebagian dari cita-citanya, daripada orang yang sama sekali tidak memiliki keinginan untuk mencapainya, bahkan yang terburuk adalah orang yang menjalani hidup tanpa cita-cita.

Sungguh semua itu merupakan pelajaran hidup yang demikian indah untuk meraih impian dan cita-cita. Kedua buku tersebut benar-benar sangat bermanfaat buat ananda juga bagi siapapun yang membacanya.

Terima kasih yang tak terhingga ananda sampaikan kepada Ayah Tjipta dan Bunda Roselina. Semoga suatu saat kita akan dipertemukan. Hormat ananda dan salam sayang selalu.

Buat Bunda Roselina: HAPPY MOTHER’S DAY.  MY MOTHER IS MY HERO.

 

Gresik, 19 Desember 2015 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun