Kompasianival 2014 sudah berlalu beberapa minggu yang lalu (Sabtu, 21/11). Namun sejak kembali
dari Jakarta, aku belum sempat menuliskan apa yang telah aku alami dan aku rasakan ketika
menghadiri Kompasianival 2014 karena kesibukan tugas dan kewajiban yang harus aku laksanakan.
Aku berangkat ke Jakarta dari stasiun Pasarturi Surabaya hanya dengan Mbak Avy. Teman-teman
Kompasianer Surabaya banyak yang tidak bisa. Meski demikian, tak sedikit pun menyurutkan langkah
untuk menghadiri Kompasianival 2014 yang sudah aku rencanakan sejak lama.
Awal Jumpa yang Seru
Sesampai di TMII dan memasuki pelataran Gedung Sasono Budoyo,kami bertemu dengan Fadli (vokalis Band PADI). Sungguh tak pernah kubayangkan kalau aku akan bertemu dengan vokalis yang menjadi idolaku. Meski sudah tua, aku memang sangat menyukai lagu-lagu yang seharusnya dikonsumsi oleh kawula muda. Sejak menjadi guru (September 1989) dan berkecimpung di kesiswaan, aku sering mendampingi murid-muridku untuk latihan vokal/ngeBand di studio music. Karena lagu-lagu yang dibawakan semua lagu-lagu anak muda (di antaranya waktu itu lagunya PADI yang sedang top-topnya “Semua Tak Sama”) , jadi ketularan dech ... heheheeeKami berangkat dari stasiun Pasarturi Surabaya pukul 20.45 Wib (Jumat, 20/11). Dalam perjalanan, KA Kertajaya mengalami keterlambatan dalam
ketepatan waktu untuk sampai di beberapa stasiun yang harus disinggahi. Sehingga kami nyampai
di stasiun Jatinegarapada pukul 08.00 (Sabtu, 21/11).
Mengingat acara pembukaan Kompasianival 2014 dijadwalkan pukul 09.00, maka kami memutuskan
untuk naik taxi dari stasiun langsung menuju ke lokasi acara, di TMII. Kami pun memutuskan untuk
ganti Dresscode (merah-putih) di TMII saja.
Pertama kali bertemu, Fadli sangatlah ramah. Apalagi yang dijumpai Emak-Emak. Sudah bisa ditebak
kan apa yang terjadi? Langsung kambuhlah penyakit narsis kami. Namun Fadli pun tetap mau
menyempatkan untuk foto bareng kami meski acara pembukaan sudah hampir dimulai. Dan aku
memang tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada di depan mata dan peristiwa perjumpaan yang
tak pernah aku bayangkan. Ceileeee ...
Setelah bernarsis ria dengan Fadli, kami bertemu dengan Pak Thamrin Soneta, Pak Tjiptadinata Effendi dan Bu Lina, juga Dinda Seneng Utami. Sungguh luar biasa teman-teman Kompasianer ini.
Meski kami baru sekali bertemu dan hanya berkomunikasi via Medsos Facebook/Kompasiana,
pertemuan kami benar-benar seru layaknya orang yang sudah berteman bertahun-tahun. Rasanya
benar-benar tak rugi aku telah menyempatkan diri untuk datang di acara Kompasianival 2014.
Apa yang aku rasakan, pasti tidak akan pernah dirasakan oleh Kompasianer yang hadir namun
tidak mau menampakkan jati dirinya. Hihihiii ... kasihan dech ... seperti hidup dalam tempurung
saja dan tak bisa merasakan kebahagiaan dalam persahabatan/persaudaraan secara total. Pisssss ....
Setelah bernarsis ria, barulah kami ingat untuk registrasi ulang di selasar Gedung Sasono, mendapatkan
kupon konsumsi dan pengambilan kaos. Kaosnya bagus dan adem dech .... Konsumsinya juga enak. Dari
pembelian tiket yang hanya Rp 100.000 benar-benar memuaskan.