Mohon tunggu...
Nurhikma nurhikmalasari
Nurhikma nurhikmalasari Mohon Tunggu... -

nurhikmalasari, usia 18 tahun. mahasiswi uin jakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Menuju Masyarakat ASEAN 2015 dan Kedaulatan Ekonomi

7 Desember 2013   13:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:13 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Menuju Masyarakat Asean 2015 dan Kedaulatan Ekonomi

Organisasi regional ASEAN (Association of South East Asian Nations) saat ini semakin dekat dengan salah satu visinya dalam mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEM) pada 2015 mendatang. yang diprediksi akan menjadi salah satu penggerak dalam kegiatan ekonomi organisasi Regional tersebut.

Hal ini terlihat dengan diadakannya KTT ASEAN di Bali 2013, dimana negara-negara ASEAN sepakat untuk menyelenggarakan “Bali Concord II” atau “Kesepakatan Bali II”. Dimana kesepakatan yang didapat pada saat itu adalah untuk menyatukan masyarakat ASEAN guna mendorong kegiatan ekonomi, sosial budaya serta keamanan, khususnya antar kawasan ASEAN. Sebagaimana kita tahu bahwa sesungguhnya komunitasASEAN terdiri atas tiga pilar utama yaitu komunitas dalam bidang ekonomi, sosial budaya dan keamanan.

Jika ke-3 pilar tersebut benar-benar dijunjung tinggi oleh negara-negara ASEAN, tidak diragukan lagi jika pada 2015 mendatang ASEAN akan menjadi sebuah kawasan yang bisa menjadi penguasa ekonomi dunia sekaligus menjadi penggerak dalam economic global. Sebagai contoh, negara Indonesia merupakan salah satu negara ASEAN yang akan menempati posisi pertama dari negara-negara ASEAN lainnya, kemudian disusul oleh Filipina, Malaysia, dan Thailand dalam pertumbuhan ekonominya yang terus bertamabah. Hal ini diprediksikan oleh Organisation for Economic Corporation and Development (OECD). Dari contoh di atas, jelas bahwa ASEAN bisa saja pada 2015 menguasai pasar dunia.

sebelumnya dalam KTT ASEAN 2011 juga dibahas mengenai MEA tersebut serta peluang ASEAN sebagai lokomotif perekonomian global. seperti yang sudah dikatakan oleh Wakil Presiden Boediono dengan menteri ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Ministerial Meetings (AEM), dimana dari hasil pertemuan tersebut didapat, bahwa negara-negara ASEAN siap menghadapi krisis global, dibanding krisis-krisis sebelumnya yang berpengaruh terhadap perekonomian ASEAN, karena dengan sikap optimis negara-negara ASEAN memiliki fundamental yang kuat. Terlebih, dengan adanya kerjasama regional yang dilakukan oleh negara-negara ASEAN seperti AEC (ASEAN Economic Community), ASC (ASEAN Security Community) dan ASCC (ASEAN Socio-Cultural Community).

Tentunya fundamental ekonomi yang kuat harus dibangun dengan itegrasi masyarakat ekonomi ASEAN. karena dengan asanya kesatuan atau integrasi masyarakat ekonomi ASEAN tersebut langkah-langkah yang sudah dibuat oleh ASEAN untuk menjadi penggerak dalam ekonomi global akan menjadi kenyataan di 2015 mendatang. salah satu bukti nyata pemerintah ASEAN serius dalam hal ini adalah dengan adanya KTT-23 yang di adakan di Brunei Darussalam, dimana dalam KTT tersebut pemerintah ASEAN menekankan pada peran masyarakat negara-negara ASEAN dalam memajukan tiga pilar yang disebutkan tadi ditambah dengan politik, dimana peran masyarakat ekonomi ASEAN ini sangat berpengaruh terhadap ekonomi kawasan ini. ditambah lagi,ASEAN juga didukung oleh sejumlah faktor untuk mewujudkan semuanya itu, seperti pertumbuhan ekonomi, kesamaan geografis, struktur masyarakat, dan sumber daya alam yang ada di kawasan Asia Tenggara ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun