Mohon tunggu...
Nur Hikmah
Nur Hikmah Mohon Tunggu... Guru - an avid learner

Tangerang - Banten

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

12 Maret 2022   23:29 Diperbarui: 13 Maret 2022   11:20 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada demonstrasi kontekstual di modul 3.2 yang berjudul "Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya" kami diminta untuk memetakan kekuatan yang dimiliki oleh sekolah kami masing -- masing. Ini adalah hal yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. Saya mulai dengan menjabarkan apa sajakah yang termasuk kedalam asset dalam sebuah komunitas. Kemudian saya menjelaskan bahwa dalam sebuah komunitas ada setidaknya tujuh asset, yaitu:

  • Asset manusia
  • Asset social
  • Asset fisik
  • Asset lingkungan atau alam
  • Asset finansial
  • Asset politik
  • Asset agama dan budaya

Setelah itu saya mencoba memilah satu -- persatu semua hal yang kami miliki di sekolah, mulai dari apa yang sudah kami lakukan sebagai bentuk pelayanan kepada murid maupun masyarakat, apa yang akan direncanakan, kekuatan dan juga keunikan kami.

Saya merasa ini adalah sesuatu yang menyenangkan sekaligus menguras tenaga dan pikiran. Karena saya perlu mengingat -- ngingat apa saja yang berada di sekolah kami untuk dapat kami manfaatkan dalam hal bentuk pembelajaran terhadap anak. Kemudian setelah itu saya juga perlu menjabarkan kegiatan apa saja yang sudah kami lakukan dan yang tak kalah merepotkannya yaitu mencari foto -- foto bukti bahwa kegiatan tersebut memang dilakukan oleh sekolah. Mau tidak mau saya menghubungi beberapa teman saya untuk meminta foto -- foto kegiatan tersebut. Dari semua teman yang saya hubungi untuk dimintai tolong tidak ada satupun yang tidak menolong saya. Semuanya langsung membuka laptop mereka dan mencari file yang saya butuhkan lalu mengirimkannya kepada diri saya. Ternyata tugas yang sedang saya kerjakan ini dapat memberikan pembelajaran tersendiri bagi diri saya.

Melalui pengerjaan tugas ini saya belajar dua hal. Yang pertama, bahwasanya saya banyak dibantu oleh teman -- teman saya dalam hal pengumpulan dokumentasi  kegiatan. Sehingga tugas ini terasa lebih ringan. Maka itu artinya dalam tugas seberat apapun jika kita berkolaborasi maka akan terasa ringan. Yang kedua saya belajar bahwasanya sekolah tempat saya mengabdi begitu banyak kekuatan yang dimilikinya. Kekuatan yang selama ini mungkin dianggap remeh tak bernilai: Kami memiliki saluran air warga yang dapat dimanfaatkan untuk memelihara lele, kami memiliki kolong kelas yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat latihan ekstrakurikuler juga lainnya. Dari sana saya belajar bahwasanya jika kita merubah cara pandang kita terhadap sesuatu maka segalanya bisa sangat berbeda.

Untuk itu mulai sekarang saya akan terus mencoba untuk melihat segala sesuatu  bukan dari sudut pandang kekurangan atau deficit based thinking, tapi melainkan focus pada asset dan kekuatan yang kami miliki. Untuk apa berandai -- andai memiliki apa yang sekolah lain miliki, dan bahkan belum tentu cocok dengan keadaan kami. Lebih baik kami memanfaatkan apa yang kami miliki. Memperkuat lagi apa yang selama ini menjadi hal yang membanggakan bagi kami. Meningkatkan lagi program - program yang sifatnya pelayanan terhadap murid dan masyarakat. Melihat lebih dekat lagi pada keunikan yang kami miliki agar kami dapat menemukan cara lain dalam memanfaatkannya. Tidak lupa saya juga akan lebih menjalin silaturahim dengan rekan sejawat untuk saling berkolaborasi. Hari ini adalah pembelajaran besar bagi saya betapa kolaborasi itu sangat penting. Dengan kolaborasi juga kita dapat melihat berbagai perspektif terhadap sesuatu. Kesimpulannya, tugas kali ini menantang dengan banyak pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun