Mohon tunggu...
Nur Hijrianti
Nur Hijrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup sekali hidup lah yang berarti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persepektif Filsafat Ilmu Dakwah dalam Tiga Dimensi

5 Oktober 2024   04:00 Diperbarui: 5 Oktober 2024   04:12 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Filsafat ilmu merupakan landasan yang menjiwai proses usaha untuk memperoleh ilmu pengetahuan atau disebut juga dengan apapun yang tergolong dalam ilmu disebut dengsn ilmu pengetahuan. Akumulasi pengetahuan yang telah disistematisasi dan juga diorganisasi sehingga dapat memenuhi asas pengetahuan secara procedural, metodologis, teknis, dan normative akademis disebut dengan ilmu. Oleh karena itu sebuah ilmu telah teruji kebenaran ilmiahnya dan juga keabsahannya tercapai karena diperoleh secara sadar, aktif, sistematis, jelas dalam hal metode, dan teknologi, tidak bersifat acak, serta telah teruji kebenarannya (Maria & Chaer, 2017).

Ontologi berasal dari kata Yunani On:being, Logos:logic. Oleh sebab itu ontologi adalah pemikiran mengenai yang ada dan keberadaannya (Jalaluddin, 2013). Ontologi sering disebut sebagaiteori prinsip-prinsip umum mengenai hal "ada" namun ontology dalam penggnaan belakang ini sering disebut sebagai teori "apa yang ada". Ontologi berusaha menunjukkan makna eksistensi,tanpa memandang asal usul perkembangan struktur dunia atau alam semesta yang merupakan titik perhatian dari kosmologi. Menurut sistematika filsafat yang dibuat The Liang Gie Filsafat dakwah termasuk dalam filsafat khusus , yakni filsafat agama. Namun kaitannya dalam filsafat keilmuan, yang dikemukakan oleh Buhtanuddin Agus, masalah ontologi dari filsafat dakwah berkaitan dengan pandangan tentang hakikat ilmu atau pengetahuan ilmiah di sekitar persoalan dakwah (Karisna, 2022).

Epistemologi membahas tentang persoalan apa dan bagaimana cara seseorang dapat memperoleh pengetahuan tentang refleksi manusia atas kenyataan yang menguraikan metode ilmiah dengan hakikat manusia mengenai epistemology dakwah secara ilmiah. Dalam ilmu pengetahuan ilsam, berkembang tiga jenis epistemology, yaitu: epistemology bayani, dimana bayani diartikan sebagai penjelsan, pernyataan, ketetapan sedangkan menurut terminologis, mengandung arti pola piker yang bersumber dari nash, ijmak', dan ijtihad. Selanjutnya ada epistemology irfani pola pikirnya datangnya dari pikiran atau dzat, hati dan juga institusi., dan juga epistemology burhani muncul dari proses kognitif penentuan keberan gagasan dengan menggunakan metode deduktif (Karisna, 2022).

Aksiologis adalah salah satu cabang dari ilmu filsafat dimana membahas tentang cara-cara yang berbeda, aksiologi juga merupakan perluasan dari cabang etika tradisional. Secara etimologis aksiologis dalam dikaitkan dengan ilmu dakwa berarti sebagai seruan atau ajakan terhadap hak atas kebenaranislam,maka nilai-nilai mendasar menjadi sebuah landasan evaluasi bagi pengembangan dakwah. Dalil-dalil yang dapat dijawab sepanjang dakwah dan memenuhi kriteria amalan keilmuan tercermin dari kedudukan dakwah sebagai ilmu. Keterbukaan sangat penting, kemauan berusaha dan selalu menyesuaikan diri penting hadir dalam Upaya menyampaikan nilai kejujuran (Hadi,2011).

Filsafat ilmu berfungsi sebagai landasan untuk memperoleh dan memahami pengetahuan secara sistematis dan teruji. Ontologi mengkaji hakikat keberadaan dan eksistensi, sedangkan epistemologi menjelaskan metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan, termasuk dalam konteks dakwah yang melibatkan berbagai pendekatan seperti bayani, irfani, dan burhani. Di sisi lain, aksiologi menekankan pentingnya nilai dan etika dalam pengembangan dakwah, dengan menekankan evaluasi terhadap amalan keilmuan dan nilai kejujuran. Secara keseluruhan, ketiga aspek ini ontologi, epistemologi, dan aksiologi merupakan elemen penting dalam memahami dan mengembangkan ilmu pengetahuan, terutama dalam konteks dakwah dan pendidikan.

Referensi

Hadi,Sofyan.(2011).Ilmu Dakwahdari Konsep Paradigma Hingga Metodologi. Jember: CSS

Karisna, N. N. (2022). Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi dalam Perspektif Filsafat Ilmu Dakwah di Era Komunikasi Digital. JISAP Journal of Islamic Communication and Broadcasting, 2(1), 66-81.

Maria Sanprayogi & Moh. Toriqul Chaer, Aksiologi Filsafat Ilmu dalam Pengembangan Keilmuan, AL MURABBI, Vol. 4, No. 1, 2017, 106-108.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun