Mohon tunggu...
Nur Hidayatullah
Nur Hidayatullah Mohon Tunggu... -

saya adalah anggota pramuka di Racana Sangkareang Teratai putih Universitas Mataram

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Revitalisasi Pendidikan Anak Dusun Tomang-Omang Lombok Tengah Sebagai Langkah Awal Menuju Indonesia Lebih Baik

10 Maret 2015   11:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:54 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

By: Nur Hidayatullah
Menurut wikipedian, “Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi kegenerasi berikutnyamelalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.” Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otododak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian penguruan tinggi. Perlu dipahami bahwa pendidikan bukan hanya berlangsung didalam kelas, bernaung dibawah lembaga formal, menggunakan seragam sekolah, karena jika pendidikan diartikan sesempit itu maka sesungguhnya pendidikan kita tidak akan dapat mengantarkan negara ini kearah yang lebih baik lagi.
Pengertian pendidikan menurut Stella Van Petten Henderson “pendidikan merupakan kombinasi dari pertumbuhan dan perkembangan insani dengan warisan sosial. Kohnstamm dan Gunning (1995): pendidikan adalah pembentukan hati nirani. Pendidikan adalah proses pembentukan hati nurani.
Pendidikan adalah proses pembentukan diri dan penentuan diri secara etis, sesuai dengan hati nurani.” Jadi, pendidikan bukan hanya saat kita berada di sekolah, akan tetapi pendidikan itu merupakan segala usaha yang dilakukan untuk mempelajari sesuatu yang bermanfaat. Pendidikan itu tidak mengenal jenisnya baik formal, informal maupun non formal selama bertujuan untuk mencerdaskan pribadi seseorang, itulah yang disebut dengan pendidikan.
Berdasarkan laporan dari Education For All Global Monitoring Report 2011 yang dikeluarkan oleh UNISCO berisis hasil pemantauan pendidikan dunia, dari 127 negara, Education Development Index (EDI) Indonesia berada pada pada posisi ke-69. Indonesia masih dibawah Malaysia yang berada pada posisi ke-65, dan Brunei pada posisi ke-34.
Lembaga yang selalu memonitor perkembangan pendidikan diberbagai negara didunia setiap tahun itu menempatkan kualitas pendidikan Indonesia masih lebih baik dari pada Filipina, Kamboja dan Laos. Tetapi apa artinya kita membandingkan dengan negara yang memang selalau berada dibawah Indonesia. Sementara Finlandia berada pada urutan pertama sebagai bangsa yang kualitas pendidikan terbaik di dunia. Rendahnya kualitas pendidikan mengakibatkan kualitas masyarakat Indonesia tertinggal dari negara lain (Kompas 2012).
Khususnya, di dusun Tomang-Omang, masalah pendidikan yang terjadi adalah rendahnya masyarakat yang melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya, masalah tersebut memang tidak ada ujung tombaknya dinegara ini dan disebabkan karena beberapa hal.
Pertama karena tidak mampu secara ekonomi. Kedua, masyarakat setempat kurang menyadari akan pentingnya pendidikan bahwa pendidikan dapat memutus mata rantai kemiskinan. Ketiga, terjadinya pernikahan dini bagi remaja-remaja perempuan, sehingga tidak bisa dibedakan mana remaja yang belum menikah dengan remaja yang sudah menikah, bahkan mereka menikah sebelum tamat sekolah, mereka berfikir jika setelah tamat sekolah toh juga tidak bisa melanjutkan sekolah kejejnjang berikutnya, sehingga dari pada tidak sekolah mereka lebih memilih untuk menikah.
Demikianlah dilema pendidikan yang terjadi di Dusun Tomang-Omang pelosok selatan Lombok Tengah, lingkunagn merupakan faktor utama yang mendukung kepribadian dan intelektual anak. Selain itu, juga disebabkan karena jarak sekolah dengan rumah penduduk sangat jauh. Jarak SD dari dusun Tomang-Omang adalah 4 Km, SMP adalah 6 Km yang biasa mereka tempuh dengan berjalan kaki dan SMA 12 Km. Hal inilah yang menyebabkan mereka kurang semangat untuk pergi sekolah, walaupun mereka mengikuti ekstrakulrikuler sekolah, jarak tempuh menjadi pertimbangan bagi mereka.
Ha inilah yang perlu pemerintah merevitalisasi pendidikan di negara ini melalui program-program yang telah direncanakan dan perlu dipersiapkan dengan mantap agar pendidikan kita dapat bersaing dengan negara-negara maju yang ada di dunia ini.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Revitalisasi
http://abdullahqiso.blogspot.com/2013/04/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html
http://7topranking.blogspot.com/2013/02/7-definisi-pendidikan-menurut-para-ahli.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun