Mohon tunggu...
Nurhidayatullah
Nurhidayatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa di universitas muhammadiyah mataram

membaca membuat kamu keren

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Psikososial yang Dikemukakan oleh Erik Erikson

9 November 2024   18:26 Diperbarui: 9 November 2024   19:13 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori perkembangan psikologis yang dikemukakan oleh Erik Erikson dikenal dengan **Teori Perkembangan Psikososial**. Erikson mengemukakan bahwa perkembangan manusia berlangsung sepanjang hidup, dan setiap tahapan perkembangan memiliki tugas atau krisis psikososial yang harus dihadapi individu. Teori ini terdiri dari **delapan tahap** yang mencakup seluruh rentang kehidupan, mulai dari bayi hingga dewasa. Setiap tahap perkembangan diwarnai dengan konflik atau tantangan psikososial yang harus diselesaikan dengan cara yang sehat agar individu dapat berkembang secara optimal.

Berikut adalah **delapan tahap perkembangan psikososial menurut Erikson**:

1. **Tahap 1: Kepercayaan vs. Ketidakpercayaan (0-1 tahun)**

   Pada tahap ini, bayi belajar untuk mempercayai dunia dan orang di sekitarnya berdasarkan apakah kebutuhan dasar mereka dipenuhi dengan konsisten dan penuh kasih sayang. Keberhasilan tahap ini menghasilkan rasa aman dan kepercayaan, sedangkan kegagalan menyebabkan ketidakpercayaan dan rasa takut.

2. **Tahap 2: Otonomi vs. Rasa Malu dan Keraguan (1-3 tahun)**

   Pada tahap ini, anak mulai belajar kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Jika orang tua memberikan kebebasan dengan pengawasan yang tepat, anak akan merasa lebih percaya diri dan mandiri. Sebaliknya, terlalu banyak kontrol atau kritik dapat menumbuhkan rasa malu dan keraguan.

3. **Tahap 3: Inisiatif vs. Rasa Bersalah (3-6 tahun)**

   Anak-anak mulai mengeksplorasi kemampuan mereka dalam berinisiatif dan berkreasi. Dukungan orang tua dan lingkungan yang positif akan mendorong anak untuk merasa percaya diri, sedangkan penolakan atau kritik berlebihan dapat mengarah pada rasa bersalah.

4. **Tahap 4: Industri vs. Inferioritas (6-12 tahun)**

   Pada tahap ini, anak-anak mengembangkan keterampilan sosial dan kognitif serta mulai merasa kompeten dalam aktivitas seperti sekolah atau olahraga. Keberhasilan membangun keterampilan akan menciptakan rasa industri, sedangkan kegagalan atau perasaan tidak mampu dapat menyebabkan inferioritas.

5. **Tahap 5: Identitas vs. Kebingungan Peran (12-18 tahun)**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun