Mohon tunggu...
Nur Hidayatul Husna
Nur Hidayatul Husna Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa IPMAFA PATI

Anak ke3 dari 4 bersaudara suka dengerin musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Botol Bekas sebagai Pot Sayuran Hidroponik

16 September 2021   12:15 Diperbarui: 16 September 2021   13:28 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Keberadaan sampah plastic khususnya botol plastic pasti sering dijumpai dilingkungan sekitar, itu merupakan masalah besar yang belum bisa diatasi sampai sekarang. Pada zaman sekarang ini, banyak orang yang bergaya hidup serba praktis yang sering meneguk air dalam kemasan, tanpa sadar bahwa botol plastic itu akan menjadi sampah yang mengelilingi kita. Hal itu membuat penggunaan botol sekali pakai tidak dapat dihindari, itulah mengapa sampah botol plastic merupakan salah satu penyumbang terbesar sampah terutama di tempat-tempat wisata seperti gunung, kebun binatang, pantai dan lainnya.  

Pada dasarnya sampah terbagi atas sampah organik dan sampah anorganik. sampah organik adalah sampah yang dapat membusuk yang dapat diolah oleh zat-zat organik di dalam tanah. Sedangkan sampah anorganik tidak dapat diuraikan oleh zat-zat organik yang ada di dalam tanah sehingga tidak dapat membusuk. Contoh dari sampah organik antara lain daun-daunan, kotoran hewan da yang lainnya. Contoh sampah anorganik diantaranya plastik, kaleng kue, kaca, styrofoam, dan lainnya.

Seperti yang ditulis oleh yuninda Sofiana dalam jurusan desain interior menjelaskan bahwa dari data KLH 2007 dalam Greenpress network (2009) menunjukkan bahwa timbunan sampah di 194 kabupaten dan kota di Indonesia mencapai 666 juta liter atau setara dengan 42 juta kilogram, dimana komposisi sampah plastik mencapai 14% atau 6 juta ton. Dari data tersebut bisa dilihat bahwa apabila sampah ini tidak dapat dikurangi maka akan berdampak negatif bagi lingkungan.

Maka dari itu, saya sebagai mahasiswi KKN MDR IPMAFA berinisiatif untuk mengurangi tumpukan sampah terutama botol bekas dengan cara memanfaatkan botol plastik bekas sebagai pot sayuran hidroponik. Karena hidroponik tidak memerlukan lahan yang luas. Menurut kompas.com hidroponik sendiri berasal dari bahasa latin hydro dan phonos yang artinya air dan kerja. Jadi,  disini hidroponik diartikan sebagai air yang bekerja, dimana peran air menggantikan tanah sebagai media tanam. Juga bisa diartikan sebagai system penanaman tanpa menggunakan media tanah. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit dibandingkan kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Tetapi disini saya tetap menggunakan sedikit tanah sebagai penumpang akar.
Selain sebagai pot, botol tersebut bisa juga menjadi hiasan rumah dengan desain pot gantung yang berisikan sayuran. Kenapa disini saya memilih sayuran sebagai objek ? Karena dengan kita menanam sayuran sendiri dirumah, bisa mempermudah kita dalam mendapatkan sayuran dan juga dapat mengurangi mobilitas diluar rumah, selain itu juga bisa menambah penghasilan dengan menjual sayuran hasil hidroponik.

Pada tahap awal yang harus dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan diantaranya botol bekas, cutter atau gunting, penggaris, nampan plastik, kain flannel, dan rockwool setelah semua alat dan bahan siap, selanjutnya kita mulai menyemai bibit sayuran, penyemaian bibit sayuran ditempatkan pada nampan yang sudah dilapisi tisu kemudian sebar bibit secara renggang dan siram air secukupnya, kemudian proses penyemaian  bibit sayuran ditutup dengan tisu dan siram lagi dengan air.
Setelah 24 jam bibit sayuran akan menjadi kecambah dan siap dipindahkan ke plastic yang sudah diisi dengan tanah. Setelah kurang lebih satu minggu akan muncul beberapa daun kecil. Setelah itu, kita bisa memindahkan bibit ke botol yang sudah disiapkan. Pembuatan pot dilakukan dengan cara memotong bagian atas botol dan menyisakan bagian. Jangan lupa setiap hari untuk disiram dengan air dan diberi nutrisi.

Sedangkan cara membuat nutrisi yaitu dengan menyiapkan bahan-bahan terlebih dahulu diantaranya yaitu nasi bekas yang ditutup dengan tisu dan didiamkan selama tiga hari atau sampai keluar jamur berwarna oren, gula merah yang sudah di potong kecil-kecil dan juga air bekas cucian beras. Semua bahan itu dicampur menjadi satu dan diamkan selama kurang lebih lima hari lalu nutrisi siap digunakan. Setelah kurang lebih satu bulan, sayur hidroponik siap dipanen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun