Mohon tunggu...
nur nur hidayati
nur nur hidayati Mohon Tunggu... -

Saya mahasiswa undip,semarang.\r\n\r\n\r\nSEMANGAT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

So, Nurut Aja Dech!!!!

21 Desember 2010   03:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:33 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jadi gini ceritanya,dia bernama fanya anaknya sering banget kesasar,padahal dia mau pulang ke rumahnya sendiri tapi biasa dia tu tidak gaul, tidak pernah jalan-jalan dan sering pikunan jadi kalau belum seratus kali melewati jalan yamg sama dia nggak bakalan ingat. Pada hal sudah tiga tahun lebih dia sekolah di kota itu. Dan sudah sering banget kesasar bahkan pernah sampai salah jalan dan akhirnya ketilang dech.Dan yang paling parah teman -temannya pada tidak gaptek, dia gaptek sendiri, bayangin aja temen-temenya pada punya facebook dia tidak punya sendiri, benar -benar kasihan. Dan yang paling parah, dia selalu jadi anak rumahan tidak pernah yang namanya main rame- rame bareng temen- temenya. Orangnya terlalu polos dan terlalu baik sehingga sering dimanfaatin , dan apabila dia melakukan kesalahan dikit atau merasa tidak enak dengan temanya dia juga sering minta maaf padahal itu bukansepenuhnya kesalahannya.

Orangnya juga paling tidak update , udah gitu orangnya enggak modis pula , bayangin facial aja tidak tahu. Pokoknya orangnya kuno banget, dan udah gitu orangnya manja kalau ada apa-apa, kalau tidak ibunya ya ayahnya . beli apapun ya tetap ayahnya kalau tidak ibunya Semuanya penuh dengan aturan orang tuanya.

Dan setiap kali diajak teman- temannya jalan-jalan habis pulang sekolah dia tidak pernah mau dengan alasan belum ijin sama ayah atau ibunya. Jadi kalau pas waktunya pulang ya harus pulang tidak ada yang namanya jalan- jalan, refreshing atau apalah itu namanya.

Jadi, dia tidak terlalu tahu dengan kota tempat dia sekolah sendiri, sungguh aneh, dia akan main jika temannya datang ke rumahnya itu baru dia mau main soalnya kalau udah datang masak iya di suruh pulang lagi.

Dia bukan orang yang eksis ,terkenal atau apalah , tapi kenalannya orang eksis-eksis, tapi tetep dia orange pemalu dan takutan sama orang. Dia sering di ejek ma teman- temannya kalau dia tu enggak gaul alias cupu, tetapi dia tidak peduli itu yang dia pedulikan hanyalah nilainya bagus dan tidak membuat orang tuanya kecewa.

Ya mungkin karena sudah dari kecil dia di didik keras oleh ayahnya, jadinya dia takut jika melakukan kesalahan atau melanggar perintah orang tuanya. Dari kecil dia selalu diajarkan untuk disiplin dan tidak boleh membantah orang tua sekali membantah dia harus merasakan pukulan dan itu sangat menyakitkan,Dan dia tidak pernah yang namanya merasakan taman kanak-kanak atau TK karena dia merasakan TK di rumahnya sendiri. Setiap hari dia diajarin sama ayah dan ibunya , dan yang paling dia takutkan adalah saat harus belajar dengan ayah karena setiap belajar dengan ayahnya , salah sedikit dia harus menerima pukulan penggaris, dan pada saat itu juga dia menangis , dia sering banget menangis. Tetapi dia menyadari bahwa itu yang terbaik untuknya, kenyataannya sebelum SD dia sudah bisa membaca dan menulis ,serta sudah pandai berhitung, dan kenyataanya juga dia sering juara kelas.

Dan mencari SMP, SMA ,ayahnya sudah merencanakannya harus dapat sekolah favorit sehingga,dia selalu berusaha mendapatkan target tersebut. Dan dia selalu mendapatkan target tersebut. Karena dia mempunyai motto jika kita melakukan sesuatu dengan maksimal maka akan mendapatkan hasil yang maksimal, jadi kalau ada kemauan yang besar dan tentu saja dengan perjuangan yang besar pula dan tidak lupa untuk selalu berdoa kepada Tuhan, maka dia akan mendapatkan hasilnya.

Tetapi namanya juga manusia sehingga wajarlah kalauada keinginan untuk merasakan kebebasan, dan juga ingin merasakan seperti teman-teman yang laenya tetapi gimana tidak bisa . Dan satu keinginanya juga yaitu pengen merasakan punya pacar.

Sampai akhirnya dia kenalan sama cowok lewat sms, akhirnya bertemu dan sering curhat -curhat bareng sampai akhirnya pacaran dan dia tidak bilang sama orang tuanya. Dia selalu berusaha menyembunyikan itu dari orang tuanya karena jika ketahuan bakalan bahaya. Bisa -bisa dia usir tidak boleh pulang, karena ayahnya sudah pernah berkata tidak boleh pacaran sebelum lulus sekolah.Sampai akhirnya dia pernah di bohongi oleh pacarnya tersebut, ternyata pacarnya bejat.

Dia benar- benar menyesal dan meminta maaf sama orang tuanya, dan berjanji untuk menyelesaikan sekolahnya sampai selesai.Dan dia terus belajar menyelesaika sekolahnya dengan baik dan melanjutkan kuliahnya di Perguruan tinggi, tentunya yang ternama di Indonesia. Dan tidak disangka-sangka,ternyata dia sudah dijodohkan dengan anak teman ayahnya yang juga laki- laki yang sangat dia idam- idamkan dari dulu.Akhirnya dia boleh pacaran tetapi tetap harus memprioritaskan kuliahnya.Dan sampai sekarang pun dia selalu mendengarkan nasehat orang tuanya, karena kata- kata orang tua tidak akan pernah menyesatkan anaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun