Mohon tunggu...
NUR HIDAYATI
NUR HIDAYATI Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas TK Garuda Ponorogo

Sedang belajar makna dan nilai perubahan pendidikan di sekolah Saya, Saya punya impian, visi dan akan saya aksi nyatakan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

29 April 2022   11:20 Diperbarui: 29 April 2022   11:26 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, seorang pendidik harus memiliki kompetensi dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosional dirinya, karena hal ini akan berpengaruh dalam pengambilan keputusannya. Terdapat 5 kompetensi/ketrampilan sosial emosional, yakni:

  1. Kesadaran Diri (Self Awareness), mencakup kemampuan seseorang dalam mengintegrasi identitas personal dan sosial, identifikasi kemampuan personal, kultural, dan linguistik, mengidentifikasi emosi, menguji prasangka dan bias dan seterusnya. 
  2. Pengelolaan Diri (Self Management), mencakup kemampuan dalam mengelola emosi, mengidentifikasi strategi pengelolaan stress, menerapkan keterampilan perencanaan dan organisasional, dan lain sebagainya. Kesadaran sosial mencakup kemampuan mengenali kekuatan orang lain, berpikir dalam perspektif orang lain, memahami dan menunjukkan rasa terima kasih dan seterusnya.
  3. Kesadaran Sosial (Social Awareness), mencakup kemampuan berkomunikasi secara efektif, membangun hubungan positif, menyelesaikan masalah secara kolaboratif dan konstruktif, dan seterusnya. 
  4. Kemampuan Berinteraksi Sosial (Relationship Skills), mencakup kemampuan individu untuk saling berhubungan dan bekerja sama dengan individu lain maupun kelompok di mana kelakuan individu yang satu dapat mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu lain atau sebaliknya 
  5. Pengambilan Keputusan Bertanggung Jawab (Responsible Decision-Making),  meliputi kemampuan seseorang dalam mendemosntrasikan keingintahuan dan keterbukaan, mengambil keputusan yang masuk akal sesudah menganalisa informasi, data, dan fakta, berpikir kritis, dan mengantisipasi serta mengevaluasi konsekuensi atas keputusan yang diambil.

Dalam perjalanan kehidupan sebagai seorang pendidik kita pernah mengalami adanya  kasus/permasalahan terkait bujukan moral atau dilema etika, sebenarnya apa titik perbedaannya.  Di bawah ini ilustrasi gambar yang membedakan keduanya

Dokpri
Dokpri

Dalam menangani permasalahan antara bujukan moral dan dilema etika, seorang pendidik harus memiliki nilai-nilai kebajikan luhur universal yang terinternalisasi dalam diri, diantara nilai cibta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup.

Perlu adanya analisa dan indentifikasi pada pengambilan keputusan yang berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman, yakni 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip dalam menyelesaikan dilema, dan 9 langkah dalam pengujian keputusan.

Empat paradigma pengambilan keputusan adalah

  • Individu lawan masyarakat (individual vs community)
  • Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
  • Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
  • Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Sedangkan 3 prinsip dalam menyelesaikan dilema adalah

  • Berpikir berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinking)
  • Berpikir berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
  • Berpikir berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Selain itu ada 9 langkah dalam pengujian keputusan, yakni:

  • Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
  • Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
  • Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini
  • Pengujian benar atau salah
  • Pengujian Paradigma Benar Lawan Benar
  • Melakukan Prinsip Resolusi
  • Investigasi Opsi Trilema
  • Buat Keputusan
  • Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan

Dengan mengidentifikasi 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan ini sangat berguna untuk pendidik dalam mencapai hasil keputusan yang terbaik yang mampu mencipktakan kondisi nyaman, dan kondusif.

Jika hal ini saya kaitkan dengan apa yang terjadi di sekolah Saya, kami mengambil keputusan dalam sebuah dilema etika dengan cara berkomunikasi terlebih dahulu dengan Kepala Sekolah dan teman-teman sejawat, Saya mencoba mengakomodir jawaban dari teman-teman dan mengambil langkah apa saja demi terselesainya permasalahan tersebut. Jadi tidak ada kesulitan signifikan yang terjadi dalam institusi kami dalam pengambilan keputusan.

Ada pengaruh pengambilan keputusan yakni dengan menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid, yakni adanya komunikasi Couching di dalamnya yang berupaya menggali potensi, pengalaman dan kekuatan diri seorang anak, jadi di sini anak akan memiliki kesempatan/kemerdekaan dalam mengatasi permasalahan mereka sendiri. 

Ketika pendidik sebagai pemimpin pembelajaran memiliki nilai-nilai kebajikan yang terinternalisasi, prinsip-prinsip pengambilan keputusan dan juga ketrampilan berkomunikasi dengan teknik couching kepada anak didik, tentunya akan berpengaruh pada masa depan muridnya, karena apa yang kita lakukan adalah akan menjadi teladan bagi mereka (ing ngarso sung tuladha) dan mereka pun akan menyerap nilai-nilai dari diri pendidik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun