Di kutip dari ulasan mengenai perbedaan metode dan pendekatan disebutkan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (1980) definis metode adalah arti "cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan), cara kerja konsisten untuk memudahkan terlaksananya suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang dicapai." Hal ini sejalan dengan pengertian yang dikemukakan oleh  T. Raka Joni (1993) mendefinisikan metode sebagai cara kerja yang bersifat general atau umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu". Oleh karena itu, metode dapat disimpulkan sebagai sebuah cara/jalan menyajikan/melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Metode pembelajaran juga dapat membantu guru untuk meningkatkan pemahaman siswa menjadi lebih efektif dan efisien sehingga banyak sekali metode yang guru lakukan guna mendapatkan metode terbaik dalam kegiatan pembelajaran nantinya. Namun ada satu metode yang menarik yang perlu saya bahasa disini yaitu PPP atau yang lebih dikenal sebagai Presentation, Practice and Production.
Presentation -- Practice -- Production, or PPP, is a method for teaching structures for example grammar or vocabulary in a foreign language. Presentation, Practice and Production has three phases, Â the first is presentation, which focuses on moving from tight teacher control towards greater students freedom. Note that some researcher use the name to refer to a specific method that focuses on oral skills, but it can also be applied more to all students in the class.
According to (Richards, 2006) those are PPP cycles:Â
Presentation, Practice, Production
Presentation: Where the teacher can deliver the new grammar structure is presented, often by means of a conversation or short text. In this case the teacher must explains the new structure from the matery and checks student's understanding of it.
Practice: In this section, students can practice using the new structure in a controlled context, through drills or substitution exercises.
Production: In the last section, students practice what they have learnt in the previous lesson, students apply the new structure in different contexts, often using their own content or information, this is useful for student to develop fluency with the new pattern.
Penjelasan diatas menjelaskan bahwa metode PPP adalah metode yang biasa digunakan untuk menjelaskan materi yang kaitannya erat dengan struktur, unsur kebahasaan dan kosa kata namun pada penerapannya metode ini bisa diterapkan untuk materi apapun yang memang bertujuan untuk mendukung ketiga fase tercapai mulai dari presentasi, praktik dan produk.
Dalam tahapan presentasi guru akan menjelaskan materi apa saja yang dibahas, rencana apa yang dilakukan dan tujuan serta manfaat pembelajaran yang akan di dapat oleh siswa dengan menggunakan penampilan seperti Power Point atau menggunakan Video Pembelajaran juga bisa memberikan Quiz. Akalanya guru memberikan pretest guna mengetahui sejauh mana pemahaman siswa namun semuanya harus disiapkan secara maksimal.
Dalam tahapan Practice guru memfasilitasi siswa dengan memberikan Latihan dengan menggunakan LKPD atau yang sering disebut Lembar Kerja Peserta Didik. Pembuatan soal tidak harus berbentuk pilihan ganda atau essai, bisa juga isian singkat atau tanya jawab dengan siswa yang mampu merangsang informasi yang sudah tersimpan setelah proses penjelasan yang diberikan oleh guru.
Dalam tahapan Production siswa yang memiliki peran terbesar dalam tahapan ini karena setelah melewati dua fase diatas diharapkan siswa mampu menghasilkan output yang didapat setelah melaksanakan rangakaian pembelajaran. Contohnya bisa siswa melakukan praktik atau membuat produk. Hal yang saya lakukan ketika di dalam kelas adalah meminta siswa presentasi dengan hasil greeting card yang mereka buat dengan bahasa inggris dasar yang mereka kuasai di dalam kelas lengkap dengan menampilkan karya buatan mereka.
Jika biasanya guru hanya terpaku pada pembelajaran dengan metode ceramah atau diskusi, dengan mencoba mencari inovasi serta perkembangan baru, guru tentu bisa menambah wawasan keilmuan serta memberikan atmosphere baru di kelas maupun di luar kelas. Metode PPP bukan hanya bisa diaplikasikan di dalam kelas melainkan bisa di luar kelas dengan menggabungkan pembelajaran berbasis projek untuk mata pelajaran apapun, seperti mata pelajaran IPA, Prakarya, Seni Budaya, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Sunda dan masih banyak lagi.
Metode Presentation, Practice, Production juga mendukung pembelajaran berbasis digital yang tentunya sangat diminati oleh siswa dan guru masa kini. Jadi pembelajaran akan terlihat fresh dan sophisticated bagi kalangan siswa dan guru dimanapun berada. Di sisi lain, siswa bisa lebih mengeksplorasi materi manapun dengan adanya bagian practice dengan menggabungkan student centred approach yang selama ini diharapkan dapat membantu pembelajaran lebih aktif dan interaktif.
Setelah melaksanakan tiga tahapan PPP, maka guru dapat melaksanakan aktivitas yang terkadang sering terlupakan. Kegiatan refleksi dimana guru bisa mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan atau juga bisa membuat kesimpulan bersama. Hal ini bisa dilakukan dengan sesi tanya jawab atau meminta siswa menyimpulkan hasil kegiatan, bisa juga memberikan quiz terakhir untuk menambah rasa antusias siswa.
Kegiatan Refleksi diri merupakan kegiatan yang membantu guru untuk melakukan perbaikan dalam setiap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam kegiatan pembelajaran. Ketika memberikan materi saat pembelajaran berbasis daring bukan hanya siswa tetapi guru juga mengalami kesulitan saat menghadapi siswa yang bosan atau jenuh dalam penyampaian materi secara daring melalui group whats up. Oleh karena itu pentingnya refleksi guna meningkatkan kemampuan guru secara pedagogik dan juga mengetahui mana hal yang harus dihilangkan dan harus dikembangkan di sesi pelajaran selanjutnya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H